. Komunitas Praktisi Human Resources Indonesia (KPHRI) dibentuk akibat kelangkaan komunitas HRD yang non-profit karena selama ini komunitas HRD yang ada dinilai sudah bergeser dari niat awalnya tersebut.
"Sebenarnya banyak komunitas HRD tapi mereka sudah bergeser atau beralih ke kelompok profit. Nah ini kita akan hindarin," ungkap salah satu founder, Hendra Numawan di Grand Menteng, Matraman, Jakarta, Minggu (08/11).
Menurutnya prinsip dari kelompok KPHRI tersebut adalah sharing ilmu pengetahuan dan pengalaman serta kedepannya diharapkan komunitas dari para kaum muda ini bisa meneruskan jabatan dari para seniornya.
Sebelumnya, sejumlah para aktivis Human Resources dari berbagai industri di berbagai daerah dan provinsi berkumpul mengadakan Ngopi Bareng Sharing Ilmu alias Ngobras di Jakarta.
"Para aktivis yang hadir ini merupakan anggota dari KPHRI yang sudah sekitar 300 orang. Hari ini kita launchingkan keanggotaan dari KPHRI ini. Kedepan juga kita merencanakan akan mengadakan sejumlah kegiatan." tuturnya.
Selain itu, lanjut Hendra, hasil daripada tukar pikiran dari komunitas tersebut nantinya diharapkan bisa menyebar ke masyarakat luas.
"Makanya kita menggandeng media
RMOL, supaya kami mendapatkan wadah untuk bisa mencapai peran tersebut." lanjutnya
Kedepan menurutnya komunitas ini berharap bisa menjadi lembaga sumber daya manusia yang nonprofit.
[rus]