Berita

foto:net

Politik

Jaksa Agung Harus Profesional, Jangan Kader Parpol

SABTU, 07 NOVEMBER 2015 | 07:35 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

Isu perombakan kabinet jilid ke dua kembali kuat berhembus. Selain kocok ulang untuk mengganti menteri yang kurang "moncer" juga untuk mengakomodasi masuknya Partai Amanat Nasional (PAN) ke dalam Koalisi Indonesia Hebat.

Pengamat komunikasi politik Ari Junaedi menganggap reshuffle Kabinet Kerja episode ke dua memang perlu dilakukan Jokowi-JK. Selain meningkatkan performa menteri, harus diakui ada beberapa kinerja menteri yang layak mendapat polesan.

Ia pun menunjuk Menteri BUMN dan Menteri Perdagangan  yang terlihat tidak pro rakyat karena kerap mengeluarkan beleid berbau liberal layak dicopot. Kinerja menteri perindustrian dinilainya juga perlu mendapat perhatian. Belum lagi menteri pemuda dan olahraga yang kerap melakukan blunder.


"Selain itu, belajar dari kasus bansos Gubernur Sumatera Utara non aktif Gatot Pudjo Nugroho, posisi Jaksa Agung harus diisi oleh orang karir. Bukan kader partai mengingat rawan ditunggangin kepentingan partai," tambah Ari.

Menurut pengajar komunikasi politik di Universitas Indonesia (UI) ini, bergabungnya PAN ke dalam koalisi Jokowi-JK memang layak diapresiasi. Apalagi banyak kader PAN yang berkualitas sehingga Jokowi punya banyak pilihan selain mengambil profesional atau kader-kader partai pendukung.

"Jangan terlalu alergi dengan kader parpol untuk mengisi jabatan menteri kecuali untuk pos Jaksa Agung," cetusnya.

Khusus Jaksa Agung, lanjut Ari, Jokowi harus mencomot pejabat karir di Gedung Bundar, seperti satu di antara jaksa agung muda.

"Untuk membangun Indonesia, Jokowi harus mengedepankan pembantu-pembantunya yang bisa bekerja dan bukan jago saling menghujat," sergah Ari Junaedi yang juga dosen S2 dis ejumlah universitas seperti Universitas Diponegoro Semarang, Universitas Dr Soetomo Surabaya serta Universitas Paramadina dan Universitas Persada Indonesia YAI Jakarta.[wid]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya