Utang Indonesia segera bertambah. Siang tadi Presiden Jokowi menerima Presiden Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) Jin Liqun yang datang untuk menawarkan pinjaman pembangunan infrastruktur. Gayung bersambut, pihak pemerintah menyatakan akan menerima utangan itu.
AIIB adalah lembaga pembiayaan asal China. Lembaga ini mirip dengan IMF, tapi hanya fokus memberikan pinjaman untuk pembangunan infrastruktur.
Jin Liqun bersama rombongan tiba di Komplek Istana sekitar pukul 11.30 siang. Presiden Jokowi menerima mereka di Istana Merdeka.‎ Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, dan Menteri PPN Sofyan Djalil, Menteri ESDM Sudirman Said.‎ Satu jam kemudian, pertemuan selesai.
Liqun mengaku sangat senang dengan pertemuan itu. Apalagi, pembicaraan dengan pemerintah Indonesia berlangsung sangat baik.
‎‎"AIIB berkomitmen untuk mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia. Kami juga sangat senang melihat pertumbuhan ekonomi yang pesawat di bawah Presiden (Jokowi)," katanya.
‎Belum ada kepastian jumlah pinjaman yang diberikan. Namun, pinjaman yang akan diberikan sepertinya cukup besar. Setelah pertemuan itu, AIIB meminta daftar proyek infrastruktur yang akan dikerjakan Indonesia.
"Ini sesuatu yang akan kita diskusikan lebih lanjut. Tapi, nanti ada daftar proyek yang dapat didamai oleh AIIB," katanya.
Adapun proyek infrastruktur yang bisa didanai antara lain meliputi sektor energi, transportasi, pasokan air, jalan, dan jalur kereta dan yang lainnya. Alasannya, kelompok infrastruktur tersebut sangat dibutuhkan semua masyarakat.
"Kami belum bisa untuk memberikan informasi detailnya,Tapi kami janjikan bisa mencakup berbagai area, ‎misalnya energi, listrik, transportasi, pasokan air, pembangunan jalan, dan pembangunan kota. Kami akan menanangani hal-hal yang penting untuk negara Anda," tandasnya.
Pemerintah kegirangan dengan tawaran ini. Pemerintah pun siap untuk segera menyaipakn daftar proyek infrastruktur yang diminta AIIB.
"Ya mereka siap (menberikan pinjaman), yang penting kita siapkan daftarnya," kata Menkeu Bambang Brodjonegoro di Istana Kemerdekaan, Rabu (4/11).
Kepala Bappenas Sofyan Djalil bahkan memastikan, daftar proyek yang diminta AIIB sudah disiapkan dengan matang. Proyeknya meliputi pembangkit listrik, pelabuhan, bandara. Proyek-proyek yang diserahkan meliputi proyek kerja sama pemerintah swasta (public private partnership/PPP) dan juga proyek BUMN.
"‎Di samping project PPP, juga AIIB bisa membiayai pinjaman langsung ke BUMN tanpa jaminan kepada pemerintah," ujar Sofyan.
Proses peminjaman ini akan dimulai Januari. Diharapkan pada kuart‎al III-2016, pinjaman tersebut sudah bisa dicairkan. "Mereka siap berikan pinjaman pertama kuartal‎ III. Karena itu, (persiapan) kita lebih cepat lebih baik," kata Sofyan.
[dem]