Berita

hendri satrio

Menteri Rini dan Menteri Siti Paling Layak untuk Diganti

SENIN, 02 NOVEMBER 2015 | 20:37 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Publik hanya cenderung menginginkan Presiden Joko Widodo merombak kabinet. Tapi nampak bingung menentukan nama menteri yang harus diganti walaupun ada beberapa nama menteri yang cukup mendapat sorotan.

Hal itu terungkap dalam hasil sigi lembaga survei KedaiKOPI (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia) yang dirilis hari ini (Senin, 2/11). (Baca: 55,8 Persen Masyarakat Berharap Jokowi Kembali Rombak Kabinet)

Sebanyak 50,8 persen mengatakan tidak tahu atau tidak menjawab ketika ditanyakan menteri yang berpotensi dan layak diganti.

Namun banyak responden menilai menteri yang berpotensi diganti adalah Menteri BUMN Rini Soemarno (11,3 persen), Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya (10,3 persen), Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nachrowi (5,5 persen) dan Menteri ESDM,  Sudirman Said (5,3 persen).

Sedangkan Menteri lainnya menyebar di bawah 5 persen, seperti Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menristek Dikti M. Nasir dan Menteri PAN-RB Yuddy Chrisnandi.

Nama Menteri Rini dan Menteri Siti memang sering disebut-sebut akan diganti dibeberapa media massa akhir-akhir ini.

"Menteri Rini dianggap sering mengeluarkan kebijakan kontroversial yang dicitrakan menghambat RAPBN 2016. Sedangkan Menteri Siti sangat erat kaitannya dengan kabut Asap," jelas juru bicara KedaiKOPI Hendri Satrio dalam siaran persnya.

Sementara itu, saat ditanya alasan kenapa menteri perlu diganti, sebagian besar responden menyatakan jawaban tidak bisa bekerja sama dengan presiden (29,5 persen) dan tidak mengeluarkan kebijakan strategis (26,3 persen).

Alasan lainnya adalah tidak mengerti keinginan dan visi Presiden (8,5 persen), tuntutan partai pendukung (6,8 persen), tuntutan dunia usaha (5 persen), tuntutan relawan (2,5 persen), dan tuntutan wakil presiden (1,3 persen). Sedangkan yang menjawab tidak tahu 20,3 persen.

KedaiKOPI menggelar survei terhadap 400 responden yang tersebar proporsional di seluruh Indonesia. Survei yang berlangsung pada 27-29 Oktober ini dilakukan melalui wawancara telepon.

Responden adalah pengguna telpon yang dipilih secara acak (probability sampling) menggunakan metode sample acak sistematis. Komposisi responden di setiap daerah mempertimbangkan proporsi antara jumlah penduduk di setiap daerah. Tingkat keperrcayaan survei ini adalah 95% dengan Margin of Error (MoE) survei ini sebesar +/- 4,9%. [zul]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

UPDATE

TB Hasanuddin Kritik Raffi Ahmad Pakai Seragam TNI: Ada Aturannya!

Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:48

Prabowo Harus Buktikan Betul-betul Bentuk Zaken Kabinet

Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:38

Ketum Garuda Diduga Aniaya Wanita Pernah Gagal Nyaleg Lewat Gerindra

Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:31

Hujan Ringan Diperkirakan Basahi Jakarta

Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:17

Bambang Haryo Tinjau Pembangunan Terminal Internasional Bimoku

Kamis, 10 Oktober 2024 | 06:50

Bahlil Diminta Serius Menata Ulang Aturan Pemanfaatan EBT

Kamis, 10 Oktober 2024 | 06:20

Dukung Program Makanan Bergizi, KKP Gerilya Protein Ikan

Kamis, 10 Oktober 2024 | 05:50

Danjen Kopassus Pimpin Sertijab Sejumlah Posisi Strategis

Kamis, 10 Oktober 2024 | 05:25

Indonesia Ajak Negara Asia Pasifik Mitigasi Perubahan Iklim

Kamis, 10 Oktober 2024 | 04:58

Mbak Ita Optimis Gelaran Sembiz Mampu Gaet Banyak Investor

Kamis, 10 Oktober 2024 | 04:30

Selengkapnya