Berita

KA Cepat Digarap China, Din Tangkap Aroma Kekecewaan Jepang

JUMAT, 30 OKTOBER 2015 | 11:01 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Pihak Jepang ternyata masih menyimpan rasa kecewa setelah gagal menggarap proyek kereta api cepat, Jakarta-Bandung.

Perasaan tersebut ditangkap mantan Ketua umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin saat bertemu dengan Utusan Khusus PM Jepang untuk Asia Tenggara, Mr. Yutaka Iimura. (Baca: Jepang Menyesal Indonesia Batalkan Proyek Kereta Cepat)

Din berada di Jepang selama delapan hari atas atas undangan Sasakawa Peace Foundation, sebuah lembaga di bawah naungan Nippon Foundation yang berpengaruh di negara matahari terbit tersebut.


"Dalam pertemuan dgn Mr. Yutaka Iimura, kami juga membahas peningkatan hubungan kerjasama Jepang-Indonesia, khususnya dalam bidang pendidikan dan perdagangan," kata Din dalam keterangan tertulis yang diterima kemarin (Kamis, 30/10).

Dalam diskusi dengan Utusan Khusus PM Jepang tersebut, Din menangkap rona kekecewaan Jepang atas "pembatalan" rencana proyek KA cepat Jakarta-Bandung.

"Namun disepakati bahwa hubungan bilateral kedua bangsa yang sudah berlangsung lama terlalu mahal untuk dikorbankan hanya karena satu proyek, apalagi mengingat Jepang adalah negara investor terbesar di Indonesia," kata Din.

"Kami sependapat bahwa hubungan Jepang-Indonesia adakah vital dan strategis dalam mengarahkan kebangkitan Asia Timur menjadi kawasan pertumbuhan masa depan dengan kesejahteraan dan keadilan bagi bangsa-bangsa penghuninya," tandas mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia ini.

Selain bertemu para pejabat tinggi Jepang, Din juga bertemu dengan sejumlah akademisi, agamawan, dan pengusaha Jepang, dan para hari terakhir berdialog dengan seratusan tokoh Jepang dari berbagai kalangan. 

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya