Berita

Rumah Kaca

Puisi: Bunyikan Lonceng Revolusi

KAMIS, 29 OKTOBER 2015 | 13:40 WIB

REFLEKSI sumpah pemuda dalam mawas diri

Apakah dosa negeri ini sehingga berbagai masalah selalu hadir

Apakah ini dosa kami kaum muda republik yang dengan gagah mencaci maki pemmipin kami


Lalu apa yang harus dilakukan ketika aksi dan teriakan kami tidak didengarkan dan digubris oleh penguasa

Ajari kami cara yang lebih bermartabat atau kita sudah tidak punya martabat

Inilah keadaan bangsa kita hari ini, Indonesia yang kita cintai

Kami pemuda Indonesia bersatu dan bersumpah mendeklarsikan diri menjadi bangsa Indonesia dengan keterbatasan namun sarat arti

Lalu apakah kami saat ini tidak berarti lagi?

Apakah kehilangan identitas kami sehingga gerakan kami hanya menjadi isapan jempol?

Apakah harus kami korbankan darah juang kami lagi sehingga kami menjadi terdengar dan dimengerti lagi?

Apakah wakil kami tidak melihat keadaan yang diwakilinya?

Apakah airmata harus merubah menjadi merah ketika kegelisahan sudah tidak menjadi suara yang dapat didengarkan kepada penguasa?

Dengar kami, apakah harus kami benturkan lonceng revolusi untuk kau dengarkan ataukah yang ada di telinga hanyalah golongan tertentu saja bukan rakyat mu!

Kebohongan sudah usai, untuk itu bangkit suarakan suara yang kau dengar!

Sumpah pemuda kali ini bersumpahlah kalian dan janji bahwa kalian memang generasi yang memang bisa dibanggakan!  

Seperti  kami melihat kegigihan kaum muda masa lalu
yang dengan gagah memperjuangkan kepentingan mulia bangsa secara keseluruhan dan murni gerakan dari hati bukan cipta kondisi

Dimanakah akan kita bunyikan seruan ini, seruan keadilan dan kesungguhan
menyuarakan rakyatmu yang sudah mulai sesak lapar tidak berpenghasilan dan lemah

Jikalau kami hanya mawas diri dan kembali lagi rakyat yang disuruh bersabar dan menerima kepahitan

Tidak, kami sudah muak, maka lawanlah!

Dan bangunlah kalian para pemuda satukan pikiranmu, bergandengan tanganlah kalian jadikan simpul kekuatan

Perlawanan ini harus diteruskan
dan kita tidak pernah memberikan mandat kepada siapapun untuk membuat kita sebagai kelinci percobaan teori ideologis

Kami butuh kemapanan, kami butuh kehadiran bumi pertiwi memberikan kehangatan dari ketidakpastian dan kemuakan kami…

Maka bersatulah nyalakan api gerakan dan biarkan dwi warna panji menyertai kalian
dan doa ibu pertiwi merelakan kepergian kalian apabila diperlukan dan dibutuhkan

Maka lawan dan bunyikan lonceng revolusi!

Puisi gelisah hayat dikandung badan,

Bintang Prabowo
Mantan Sekretaris Jenderal DPP KNPI masa Jabatan 2011-2014

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya