REFLEKSI sumpah pemuda dalam mawas diri
Apakah dosa negeri ini sehingga berbagai masalah selalu hadir
Apakah ini dosa kami kaum muda republik yang dengan gagah mencaci maki pemmipin kami
Lalu apa yang harus dilakukan ketika aksi dan teriakan kami tidak didengarkan dan digubris oleh penguasa
Ajari kami cara yang lebih bermartabat atau kita sudah tidak punya martabat
Inilah keadaan bangsa kita hari ini, Indonesia yang kita cintai
Kami pemuda Indonesia bersatu dan bersumpah mendeklarsikan diri menjadi bangsa Indonesia dengan keterbatasan namun sarat arti
Lalu apakah kami saat ini tidak berarti lagi?
Apakah kehilangan identitas kami sehingga gerakan kami hanya menjadi isapan jempol?
Apakah harus kami korbankan darah juang kami lagi sehingga kami menjadi terdengar dan dimengerti lagi?
Apakah wakil kami tidak melihat keadaan yang diwakilinya?
Apakah airmata harus merubah menjadi merah ketika kegelisahan sudah tidak menjadi suara yang dapat didengarkan kepada penguasa?
Dengar kami, apakah harus kami benturkan lonceng revolusi untuk kau dengarkan ataukah yang ada di telinga hanyalah golongan tertentu saja bukan rakyat mu!
Kebohongan sudah usai, untuk itu bangkit suarakan suara yang kau dengar!
Sumpah pemuda kali ini bersumpahlah kalian dan janji bahwa kalian memang generasi yang memang bisa dibanggakan! Â
Seperti kami melihat kegigihan kaum muda masa lalu
yang dengan gagah memperjuangkan kepentingan mulia bangsa secara keseluruhan dan murni gerakan dari hati bukan cipta kondisi
Dimanakah akan kita bunyikan seruan ini, seruan keadilan dan kesungguhan
menyuarakan rakyatmu yang sudah mulai sesak lapar tidak berpenghasilan dan lemah
Jikalau kami hanya mawas diri dan kembali lagi rakyat yang disuruh bersabar dan menerima kepahitan
Tidak, kami sudah muak, maka lawanlah!
Dan bangunlah kalian para pemuda satukan pikiranmu, bergandengan tanganlah kalian jadikan simpul kekuatan
Perlawanan ini harus diteruskan
dan kita tidak pernah memberikan mandat kepada siapapun untuk membuat kita sebagai kelinci percobaan teori ideologis
Kami butuh kemapanan, kami butuh kehadiran bumi pertiwi memberikan kehangatan dari ketidakpastian dan kemuakan kami…
Maka bersatulah nyalakan api gerakan dan biarkan dwi warna panji menyertai kalian
dan doa ibu pertiwi merelakan kepergian kalian apabila diperlukan dan dibutuhkan
Maka lawan dan bunyikan lonceng revolusi!
Puisi gelisah hayat dikandung badan,
Bintang Prabowo
Mantan Sekretaris Jenderal DPP KNPI masa Jabatan 2011-2014