Berita

Neta S Pane/net

Pertahanan

IPW Sebut Ledakan Mal Alam Sutera Teror Kelompok Xianjiang

KAMIS, 29 OKTOBER 2015 | 09:23 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Jajaran Kepolisian tampaknya perlu mewaspadai gerakan radikal baru yang menebar teror bom di Indonesia, khususnya Jakarta. Ledakan bom yang terjadi di Mal Alam Sutra Tangerang diduga sebagai aksi gerakan radikal baru dari kawasan Xianjiang, RRC yang masuk ke Indonesia.

Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane menilai kelompok radikal Xianjiang berbeda dengan kelompok radikal yang selama ini melakukan teror bom di Indonesia. Kelompok radikal selama ini lebih fokus menebar teror pada kepentingan barat, misalnya teror bom di Bali, kedutaan atau hotel-hotel mewah milik kepentingan barat.

"Sementara teror bom di Alam Sutra sama sekali jauh dari kepentingan barat, tapi lebih kepada pusat keramaian yang menyangkut kepentingan etnis Tionghoa," kata Neta kepada redaksi, Kamis (29/10).


Jelas Neta, modus peledakan bom di Alam Sutra hampir sama dengan ledakan bom di luar pusat perbelanjaan Paragon Bangkok Thailand pada 1 Februari 2015 atau ledakan bom di sebuah kuil di Bangkok pada 17 Agustus 2015 lalu. Bom yang menewaskan 21 orang itu berkaitan dengan tingginya tekanan RRC terhadap muslim Uighur di Xianjiang dan dideportasinya 109 warga Uighur dari Thailand ke RRC.

"Di Jakarta, Vihara Ekayana pernah diledakan bom pada 4 Agustus 2013 yang membuat 3 orang luka. Lalu ITC Depok pernah terkena ledakan pada Februari 2015. Mal Alam Sutra sendiri pernah pula kena serangan bom pada 9 Juli 2015 lalu. Serangan bom di ITC Depok dan Alam Sutra modusnya sama, yakni bom ledakan ringan diletakkan di toilet. Efek yang ingin dicapai pelaku adalah sebaran asap yang bisa mematikan," papar Neta.

IPW berharap aparat keamanan mencermati fenomena radikalisme dari Xinjiang yang mulai masuk ke Indonesia. Bukan mustahil gerakan ini juga punya rangkaian dengan ISIS dan Indonesia adalah sasaran empuk bagi mereka, mengingat begitu banyaknya mal dan kepentingan RRC di Indonesia. Terutama jika tekanan pemerintah RRC terhadap etnis Uighur di Xinjiang meninggi, Polri perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap aksi teror bom di Indonesia agar kasus bom Bangkok tidak melebar ke negeri ini. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya