Berita

joko widodo/net

Politik

KNMI: Jokowi, Pencitraan Cukuplah, Sudah Basi

RABU, 28 OKTOBER 2015 | 08:41 WIB | LAPORAN:

Kondisi bangsa akhir-akhir ini sangat mengkhawatirkan.

Ketua Umum Komite Nasional Masyarakat Indonesia (KNMI), Alex Asmasoebrata pun menjabarkan, mulai dari santernya berita penculikan, pembunuhan, pemerkosaan anak atau pedofil, maraknya peredaran narkoba hingga kebakaran hutan oleh oknum tak bertanggung jawab adalah rentetan masalah yang perlu disikapi serius oleh pemerintah dan masyarakat.

Ada beberapa catatan KNMI menyikap berbagai persoalan bangsa yang muncul setahun belakangan, kata Alex.


"Hukum dan keadilan harus ditegakkan seadilnya-adilnya, baik untuk pembakar hutan, pelaku pelecehan seksual anak pedofil, pelaku penculikan, koruptor harus diberi hukum tegas agar ada efek jera. Jangan lagi mainkan pencitraan, saatnya kerja," papar Alex dalam perbincangan dengan Kantor Berita Politik RMOL di Jakarta, belum lama ini.

Khusus untuk pelaku paedofillia, beber Alex, KNMI sepakat dengan usul pemerintah untuk memberlakukan hukuman kebiri. Demikian pula dengan pembakar hutan, koruptor, perusak alam, pelaku dan pengedar narkoba harus diberi hukum yang berat.

KMNI juga menyoroti persoalan Pilkada serentak yang akan digelar bulan Desember mendatang. Menurut Alex, pemerintah harus bersiap untuk menggelar pesta demokrasi itu dengan jujur, adil dan aman demi kemjuan bangsa dan martabat bangsa di dunia internasional.

"Kami juga tidak akan ragu untuk turun langsung membantu korban pembakaran hutan. Intinya organisasi kami independen, kalau pemerintah bagus kita dukung, kalau buruk kita kritisi," tegas Alex.

Alex menambahkan, jika tahun depan kondisi ekonomi nasional masih terpuruk seperti saat ini maka KNMI tak segan-segan menuntut Jokowi mundur dari jabatannya.
 
"Kalau ekonomi membaik, kebakaran cepat ditangani kita dukung. Pencitraan sudah cukuplah, sudah basi supaya keliatan keren. Saatnya bekerja pemerintah," demikian Alex.[wid]
 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya