Mahasiswa Universitas Persada Indonesia Yayasan Administrasi Indonesia (UPI YAI) membuka blokade jalan sekitar pukul 19.40 WIB tadi dengan dibantu pihak Kepolisian dari Polres Jakarta Pusat.
Namun demikian, hingga saat ini ratusan mahasiswa masih terus bertahan di dalam kampus menunggu Rektor UPI YAI untuk melakukan komunikasi langsung terkait penggelapan uang kuliah mahasiswa yang dilakukan pihak ketiga.
Kuasa hukum mahasiswa Hasanuddin Nasution SH mengatakan, pihaknya akan terus melakukan upaya agar bisa berkomunikasi langsung dengan Rektor yang sejak siang tadi sulit dihubungi. Karena itu, mediasi yang dilakukan kali ini bukanlah merupakan mediasi terakhir.
"Pertemuan ini belum berakhir, kita belum bisa ketemu dengan Pak Rektor," tegas Hasanuddin di depan Kampus UPI YAI, Salemba, Jakarta Pusat, Selasa (27/10).
Untuk diketahui, sejak dimulainya unjuk rasa mahasiswa hingga insiden blokir jalan, Rektor UPI YAI susah dihubungi Wakil Rektor III Bagian Kemahasiswaan Sunarso dan Wakapolres Jakarta Pusat.
"Saya juga belum dapat alasan kenapa (Rektor) menjadi susah dihubungi," kata Hasanuddin.
"Saya berharap, hak-hak mahasiswa jangan sampai terlantar untuk bisa kuliah dan (mengikuti) ujian (tengah semester), jangan sampai ada intimidasi. Kalau itu harus diselesaikan secara hukum, kita tempuh jalan itu," tegasnya.
Saat ini, setelah dilakukan pembukaan pemblokiran jalan, keadaan jalan Pangena Diponegoro sudah kembali normal dan terpantai ramai lancar.
[zul]