Berita

Soal Penyebab Asap, Legislator PDIP: Jangan Saling Menyalahkan!

SELASA, 27 OKTOBER 2015 | 18:03 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Pemerintah secara tidak langsung menuding masyarakat sebagai penyebab asap pekat yang melanda kawasan Kalimantan Tengah.

Karena pemerintah pusat mengungkit keberadaan Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Perubahan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 52 tahun 2008 tentang Pedoman Pembukaan Lahan dan Pekarangan Bagi Masyarakat mendapat sorotan.

"Jangan kambing hitamkan masyarakat kami," ungkap Anggota DPR RI dari Kalteng Rahmat N. Hamka dalam pesan singkatnya (Selasa, 27/10).


Dia menjelaskan prinsip utama Pergub tahun 2008 dan tahun 2010 tersebut adalah mengarahkan agar terjadi Pembukaan Lahan Tanpa Bakar (PLTB). Namun apabila masyarakat ingin membuka lahan dengan membakar, mereka harus terlebih dahulu memenuhi segala persyaratan yang sangat ketat sebagaimana tertuang dalam Pergub.

Politikus PDIP ini mengaku tidak ingin di antara kita saling menyalahkan. Dia mengajak semua pihak untuk berpikir lebih obyektif dan rasional, apakah bencana asap sekarang ini karena Pergub atau ada hal lain yang salah dalam kita menyusun kebijakan.

"Mari sekali lagi jangan cari kambing hitam, setelah ada perkebunan besar swasta sawit yang masuk tidak terkendali, menanam tidak beraturan sampai di pinggir sungai dan danau pun ditanam, air jadi kering, sungai tidak mampu lagi membasahi lahan gambut, sehngga mudah terbakar seperti saat ini. Mari kita harus tuntaskan masalah ini," tegasnya.

Makanya, dia menyarankan segera dilakukan audit amdal pada perusahaan secara menyeluruh, tegakkan aturan secara tegas dan tuntas. "Saya yakin pasti banyak yang menyalahi aturan," tandasnya. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya