Berita

Indonesia Bisa Kalahkan Malaysia dan Turki dalam Wisata Halal

SELASA, 27 OKTOBER 2015 | 17:47 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Kemenangan Indonesia di ajang the World Halal Travel Award 2015 yang digelar di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab pada 19-21 Oktober 2015 lalu seharusnya dioptimalkan dengan menjadikannya nilai tambah (value added) bagi pariwisata Indonesia.

Cara itu bisa dilakukan dengan menjadikan halal tourism sebagai branding pariwisata Indonesia.  Dengan demikian, diharapkan brand awareness wisman meningkat.

Demikian disampaikan pengamat ekonomi dan marketing yang juga Direktur Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Padjadjaran Bandung, Popy Rufaidah, Selasa (27/10).

Dia menyarankan, Kementerian Pariwisata segera mengangkat wisata halal sebagai branding pariwisata Indonesia di pasar global, mendampingi Wonderful Indonesia yang sudah lebih dulu menyentak kognisi wisatawan manca negara.

"Wisata halal memiliki target pasar yang lebih luas yaitu pasar wisman yang menginginkan value creation unik dari penyelenggaraan halal tourism," kata Popy seraya menekankan halal tourism bukan hanya untuk kalangan muslim.

Berdasarkan fakta, menurutnya wisata berbasis halal memberikan value creation yang lebih baik dari konsep wisata pada umumnya. Hal itu dilakukan melalui experiential touch point atau pengalaman-pengalaman yang menyentuh, seperti makanan yang diketahui jelas asal usul dan cara pengolahannya, kebersihan akomodasi dan sebagainya.

Bila dimaksimalkan, lanjut pengurus Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Jawa Barat ini, potensi Indonesia jauh lebih besar dibanding negara pesaing yang sudah dikenal wisatawan manca negara dengan label Halal Friendly seperti Malaysia. Bahkan dibanding Turki yang telah menawarkan Muslim Friendly Resorts sejak  20 tahun lalu dan membuka pantai halal pertama di dunia, sumber daya alam Indonesia lebih memungkinkan.

Sebelumnya Menteri Pariwisata Arief Yahya juga telah menegaskan bahwa wisata halal bukan hanya untuk wisatawan Muslim tapi seluruh wisatawan. Saat itu Arief Yahya menjelaskan, meski wisata halal adalah gaya hidup yang mengedepankan unsur-unsur halal untuk Muslim, bukan berarti wisatawan non Muslim tidak bisa datang.

"Kita fokus mengedepankan halal style,” ujar Arief Yahya seraya menegaskan, saat ini promosi wisata halal dilakukan terintegrasi, dengan menggunakan klaster pintu masuk utama wisatawan.

Model ini dinilai pas untuk sektor pariwisata baru seperti pariwisata halal. Ia mencontohkan Lombok yang mayoritas wisatawannya dari Bali sehingga lama kunjungan mereka lebih panjang di Bali.

"Sebelumnya Lombok belum punya posisi sendiri. Setelah bertemu Pemerintah Daerah NTB, kami cari posisi yang tepat untuk Lombok dan akhirnya diposisikan sebagai tujuan pariwisata halal," demikian Arief Yahya. [zul]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

UPDATE

TB Hasanuddin Kritik Raffi Ahmad Pakai Seragam TNI: Ada Aturannya!

Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:48

Prabowo Harus Buktikan Betul-betul Bentuk Zaken Kabinet

Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:38

Ketum Garuda Diduga Aniaya Wanita Pernah Gagal Nyaleg Lewat Gerindra

Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:31

Hujan Ringan Diperkirakan Basahi Jakarta

Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:17

Bambang Haryo Tinjau Pembangunan Terminal Internasional Bimoku

Kamis, 10 Oktober 2024 | 06:50

Bahlil Diminta Serius Menata Ulang Aturan Pemanfaatan EBT

Kamis, 10 Oktober 2024 | 06:20

Dukung Program Makanan Bergizi, KKP Gerilya Protein Ikan

Kamis, 10 Oktober 2024 | 05:50

Danjen Kopassus Pimpin Sertijab Sejumlah Posisi Strategis

Kamis, 10 Oktober 2024 | 05:25

Indonesia Ajak Negara Asia Pasifik Mitigasi Perubahan Iklim

Kamis, 10 Oktober 2024 | 04:58

Mbak Ita Optimis Gelaran Sembiz Mampu Gaet Banyak Investor

Kamis, 10 Oktober 2024 | 04:30

Selengkapnya