Berita

Pertahanan

Perlu Ada SOP Perlindungan untuk Mencegah Jatuhnya Korban Terorisme

JUMAT, 23 OKTOBER 2015 | 01:56 WIB

Selain program-program pencegahan yang dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), juga harus ada Standard Operational Procedure (SOP) Perlindungan, baik bagi korban maupun fasilitas-fasilitas yang ada.

Korban Bom JW Marriot yang juga Ketua Asosiasi Korban Bom Indonesia (ASKOBI), Tony Soemarno, menjelaskan SOP Perlindungan itu mutlak harus ada dan implementasinya benar-benar dilaksanakan.

"Jelas itu akan sangat berguna untuk melindungi masyarakat dari kemungkinan aksi terorisme. Kalau kerangka dan Undang-Undang sudah ada ditambah SOP yang sudah bagus, tapi implementasinya tidak bagus, itu sama saja bohong. Yang penting bila SOP ini sudah ada, implementasinya juga harus bagus," tegasnya Kamis (22/10).

Pasalnya, dia mengungkapkan bahwa aksi terorisme itu sangat brutal dan tidak berperikemanusiaan. Ia berharap dengan adanya SOP Perlindungan baik di lingkungan kantor pemerintahan, tempat wisata, mall, dan lainnya yang tengah digodok oleh BNPT ini, kedepan, tidak ada lagi orang yang mengalami nasib sama dengan dia dan sekitar 600-an anggota ASKOBI di Indonesia.

Secara pribadi, Tony merasa ngeri dengan berbagai hal yang menyangkut terorisme. Untuk itulah, dia selalu mendukung upaya-upaya preventif dalam mencegah aksi terorisme juga upaya perlindungan yang telah dilakukan BNPT.

Seperti pelaksanaan Focus Group Discussion (FGG) sosialisasi pembuatan SOP Keamanan dan Destinasi Wisata yang telah digelar Subdirektorat Keamanan Lingkungan Direktorat Perlindungan Deputi I BNPT di Hotel Sahati, Jakarta, 21-22 Oktober. Kegiatan itu menghadirkan pakar kriminologi, TNI, Polri, serta Lembaga Kementerian Terkait, dan beberapa mitra lainnya.

Sementara itu Direktur Perlindungan Deputi I BNPT Brigjen Pol Drs H Herwan Chaidir menambahkan, aksi terorisme ini bisa saja terjadi dimana saja. Tapi dari pengamatannya, tempat wisata menjadi salah satu target dari pelaku terorisme seperti Bom Bali 1 dan 2, juga beberapa tempat wisata lainnya.

"Untuk itulah SOP Perlindungan, khususnya destinasi wisata ini memang perlu segera dirumuskan untuk memberi perlindungan kepada masyarakat," tandasnya. [zul]

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

Stasiun Manggarai Chaos!

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 13:03

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

UPDATE

Israel Lancarkan Serangan Darat ke Lebanon Barat Daya

Selasa, 08 Oktober 2024 | 16:05

Prabowo Disarankan Perbesar Anggaran Pertahanan

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:59

Lampaui Target, Peserta Pameran TEI ke-39 Tembus 1.460 Exhibitor

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:57

Khofifah Kuatkan Kehidupan Beragama Lewat Pesantren

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:49

Bikin Bingung Pemilih, Trump dan Istri Beda Pandangan Soal Aborsi

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:46

Tampung Keluhan Hakim, DPR Pertimbangkan Revisi UU Kehakiman

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:40

Pemberdayaan BRI Tingkatkan Skala Usaha Klaster Usaha Rumput Laut Semaya di Nusa Penida

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:34

Perdana, Wakil Myanmar Bakal Hadiri KTT ASEAN di Laos

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:26

Harga Pangan Bervariasi: Beras Turun, Minyak Goreng Naik

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:25

Bikin Ngeri, Timnas Jepang Panggil 22 Pemain di Eropa

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:24

Selengkapnya