Berita

foto:dok

Bisnis

Mau Deadline, Jokowi Masih Cuekin Pergantian Direksi dan Dewan Pengawas BPJS

KAMIS, 22 OKTOBER 2015 | 10:39 WIB | LAPORAN:

Penetapan direksi serta dewan pengawas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan terancam deadlock.

Demikian dikatakan pengamat jaminan sosial, Hery Susanto yang hadir sebagai pembicara dalam Dialog Publik Retrospeksi Menuju BPJS Kesehatan yang Berkualitas dan Merakyat di Aula Sekolah Tinggi Ekonomi dan Perbankan (STEBANK) Islam Mr Syafruddin Prawiranegara, Kramat Pulo, Jakarta Pusat, Rabu (21/10).

Hery mengingatkan, amanah UU 24/2011 pasal 63 tentang BPJS, akhir tahun 2015 ini deadline pergantian dewan pengawas dan direksi di kedua BPJS tersebut. Namun hingga kini panitia seleksinya untuk BPJS belum jua dibentuk presiden.


Sementara untuk transisi kepemimpinan BPJS menurut UU-nya paling lama membutuhkan waktu 75 hari kerja dengan perhitungan 45 hari kerja proses di Pansel, 20 hari di DPR dan 10 hari via presiden. Ini khusus transisi dewan pengawas BPJS.

"Namun waktu efektif hari kerja kalender tinggal 47 hari lagi," imbuhnya.

Hery menambahkan, jika sampai akhir tahun 2015 belum dibentuk maka harus dibuat Peraturan Pemerintah Penggantu Undang-undang (Perppu) terkait hal tersebut.

"Jokowi jangan hanya pencitraan saja lewat Kartu Indonesia Sehat tapi segera bereskan seleksi direksi dan dewan pengawas BPJS tahun ini juga," desaknya.

Selain itu, Hery juga mewanti-wanti tugas utama pemerintah mestinya segera membereskan manajemen rumah sakit, puskesmas dan klinik sebagai fasilitator BPJS Kesehatan.

"Jangan sampai berulah tidak melayani peserta BPJS secara baik. Perbaiki pelayanan dan fasilitas mereka," pungkas Hery.[wid]


Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya