Berita

PKS Membantah Membawa Misi Arabisasi

SENIN, 19 OKTOBER 2015 | 02:22 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Kader dan pengurus Partai Keadilan Sejahtera  di Jawa Tengah harus menjiwai perannya di Tanah Jawa. PKS harus terus berproses dengan metode "njawani" dalam setiap program untuk rakyat Jawa Tengah.

Demikian disampaikan Sekretaris Jendral PKS Taufik Ridlo dalam konferensi pers di Semarang, Minggu (18/10).

Karena itu ia menampik jika PKS membawa misi Arabisasi. PKS, kata dia, terdiri dari berbagai latar dan bekerja untuk semua kalangan.


"Kami bekerja dan membuktikan pada masyarakat bahwa PKS hadir untuk masyarakat Indonesia dan demi kemakmuran sebesar-besarnya untuk seluruh masyarakat tanpa memandang agama, suku, dan warna kulit," terangnya.

Rakyat, lanjutnya, bisa melihat dengan mudah bagaimana sepak terjang PKS dalam memberikan kemanfaatan yang besar untuk siapapun. "Isu sektarian tidak lagi relevan di tengah semakin meningkatnya kesadaran dan akses informasi masyarakat. Masyarakat bisa dengan mudah bisa melihat rekam jejak PKS tidak hanya di Jawa Tengah, tapi seluruh Indonesia," ungkap dia.

PKS sendiri dia menambahkan adalah partai yang terbangun dari latar individu yang majemuk. PKS memandang kemajemukan adalah keniscayaan dalam kultur masyarakat Indonesia.

"PKS ini beragam, Ketua Majelis Syuro-nya seorang Habib, Presidennya lulusan Jepang , dan banyak pengurus inti lulusan dari seluruh dunia, baik dalam negeri, Timur Tengah, Eropa, dan Amerika. Jadi Insya Allah PKS ini ide dan gagasannya sangat majemuk,” tegas

Taufik Ridlo berada di Semarang  untuk mengumumkan dan melantik jajaran pengurus PKS di Jawa Tengah. Ia berharap dengan kepengurusan baru DPW PKS Jateng, pergantian pengurus di tingkat kota dan kabupaten bisa selesai sepekan ke depan. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya