Berita

ilustrasi

Tour de Singkarak Terbukti Mampu Genjot Jumlah Wisman ke Sumbar

JUMAT, 16 OKTOBER 2015 | 19:12 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Perhelatan Tour de Singkarak (TDS) 2015 pada 3 sampai 11 Oktober di Sumatera Barat memberikan dampak langsung terhadap perekonomian setempat.

Karena selama perhelatan, tidak hanya pemerintah daerah dan masyarakat berduyun-duyun menyaksikan, melainkan juga kehadiran sekian banyak peserta, officials, dan panitia.

Menurut pengamat pariwisata, Herdi Syahrasad, dampak langsung tersebut ditandai dengan belanja peserta selama mereka menginap, belanja keperluan sehari-hari atau pun buah tangan untuk dibawa pulang ke negara masing-masing.

"Tetapi tentu saja tujuan Tour de Singkarak bukan sekadar jangka pendek seperti itu," jelas Herdi (Jumat, 16/10).

Karena menurutnya, potensi TDS kalau dimaksimalkan bisa mendatangkan ratusan ribu wisatawan manca negara di masa datang.
 
"Yang terutama menjadi target adalah dampak jangka panjangnya, yakni sebagai ajang promosi pariwisata mancanegara," kata doktor yang mengajar di Universitas paramadina, Jakarta ini.

Dia mengakui, berdasarkan analisa data 3 tahun terakhir, TDS telah mampu meningkatkan kunjungan wisatawan ke Sumatra Barat. Optimisme Herdi diperkuat data pemerintah.

Menurut Menteri pariwisata Arief Yahya, catatan di kementeriannya menunjukkan, ada kenaikan kedatangan wisman dari 32.768 pada tahun 2012 menjadi 44.135 pada tahun 2013. Jumlah itu kemudian menjadi 58.223 pada 2014 lalu.
"Dengan kata lain, dalam 3 tahun ada peningkatan 77,6%. Diharapkan tahun ini akan meningkat lebih signifikanlagi," kata Menteri Arief, optimistis.

Untuk itu, kata Arief, semua pihak diminta mengoptimalkan dampak jangka panjang tersebut. Ia menegaskan, semua pemangku kepentingan, terutama pemerintah daerah, harus menggelar aktivitas-aktivitas tambahan yang kreatif.

"Misalnya, mengadakan kegiatan-kegiatan yang membuat para peserta memiliki kenangan lebih, sehingga mereka tertarik datang kembali, sekaligus terlibat mempromosikan pariwisata Sumatra Barat," kata Arief.

Dengan atraksi tambahan plus promosi di dalam negeri itu juga diharapkan bisa meningkatkan jumlah penonton dalam negeri.

Peningkatan penonton itu penting untuk meningkatkan peringkat TDS. Seperti diketahui, saat ini posisi TDS berada pada peringkat lima dunia. Peringkat puncak masih ditempat Tour de France. Arief yakin, jika posisi TDS naik signifikan, hal itu akan berdampak sangat kuat terhadap pariwisata Sumatra Barat.

Dalam konteks promosi inilah, menurut Arief, ke depan Kemenpar akan menggunakan strategi electronic engagement. Strategi tersebut adalah memanfaatkan sosial media dengan sentuhan personal, baik pada wisatawan domestik maupun manca negara.

Arief melakukan kalkulasi sederhana. Jika ada 100 peserta luar negeri, katakanlah memiliki akun Twitter dan instagram mereka, gampangnya masing-masing memiliki 1000 followers.

"Apabila kita kirim foto-foto eksotis Sumatra Barat, akan ada 100ribu orang yang melihat foto-foto tersebut. Katakanlah separuh yang meretwitt dan masing masing punya 100 followers, maka ada 5 juta orang yang melihat keindahan alam Sumatra Barat."

Dengan mengambil asumsi kecil, satu persen tertarik mengunjungi Sumatra Barat dengan masing-masing berleompok tiga orang, angka kunjungan ke Sumbar melonjak menjadi 150 ribu orang. [zul]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

UPDATE

10 Tahun Rezim Jokowi Dapat 3 Rapor Biru, 1 Rapor Merah

Kamis, 10 Oktober 2024 | 18:05

Konflik Geopolitik Global Berpotensi Picu Kerugian Ekonomi Dunia hingga Rp227 Ribu Triliun

Kamis, 10 Oktober 2024 | 18:04

Arzeti Minta Korban Pencabulan di Panti Asuhan Darussalam Annur Dapat Pendampingan Psikologis

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:58

KPK Sita Agunan dan Sertifikat dalam Kasus Korupsi BPR Bank Jepara Artha

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:42

Gerindra Bakal Bangun Oposisi untuk Kontrol Parpol Koalisi?

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:28

Imigrasi Tangkap Buronan Interpol Asal China di Bali

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:28

Hari Ini, Andi Arief Terbang ke India untuk Transplantasi Hati

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:23

Prabowo Hadiri Forum Sinergitas Legislator PKB, Diteriaki "Presiden Kita Berkah"

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:11

Akomodir Menteri Jokowi, Prabowo Ingin Transisi Tanpa Gejolak

Kamis, 10 Oktober 2024 | 16:59

Prabowo Tak Akan Frontal Geser Jokowi

Kamis, 10 Oktober 2024 | 16:44

Selengkapnya