Berita

dahnil anzar simanjuntak

Disayangkan, Pemerintah Tak Berani Menindak Korporasi Pembakar Hutan

KAMIS, 15 OKTOBER 2015 | 22:22 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Pemuda Muhammadiyah menyesalkan lemahnya kemampuan pemerintah baik pusat maupun daerah dalam menangani kebakaran hutan dan kabut asap di Sumatera dan Kalimantan. Bahkan akar masalah kabut asap, yakni pembakaran hutan oleh korporasi besar terkesan kompromis.

"Pemerintah tidak berani menindak tegas koorporasi-koorporasi besar yang rata-rata adalah pelaku pembakaran hutan tersebut," jelas Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, (Kamis, 15/10).

Karena itu Pemuda Muhammadiyah mendesak pemerintah menutup dan menghukum koorporasi besar yang Lahannya paling banyak terbakar. Karena ada faktor kesengajaan dilakukan oleh koorporasi besar tersebut membuka lahan dengan cara pembakaran demi melakukan penghematan dan menghindari biaya besar.

"Namun mengorbankan jutaan masyarakat di Sumatera dan Kalimantan," urai ekonom yang juga dosen Untirta Serang, Banten ini.

Lebih jauh dia menjelaskan, pandangan too big to fail atas nama menjaga iklim investasi dan kompromi dengan koorporasi besar tersebut adalah pandangan pemerintah yang keliru karena mengorbankan hak-hak hidup jutaan masyarakat di Sumatera dan Kalimantan.

Seolah demi investasi dan demi perusahaan-perusahaan besar tersebut masyarakat yang menderita ditempatkan sebagai collateral damage.

"Ini berbahaya sekali buat kelangsungan NKRI karena mengabaikan hak-hak hidup masyarakat banyak untuk mendapatkan lingkungan dengan udara yang sehat. Oleh sebab itu kami meminta pemerintah menghentikan pandangan seperti ini dan segera menutup dan menghukum koorporasi besar pembakar hutan tersebut," tegasnya.

Terakhir, dia berterimakasih atas bantuan negara-negara sahabat yang terlibat dalam usaha memadamkan kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan. [zul]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

UPDATE

10 Tahun Rezim Jokowi Dapat 3 Rapor Biru, 1 Rapor Merah

Kamis, 10 Oktober 2024 | 18:05

Konflik Geopolitik Global Berpotensi Picu Kerugian Ekonomi Dunia hingga Rp227 Ribu Triliun

Kamis, 10 Oktober 2024 | 18:04

Arzeti Minta Korban Pencabulan di Panti Asuhan Darussalam Annur Dapat Pendampingan Psikologis

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:58

KPK Sita Agunan dan Sertifikat dalam Kasus Korupsi BPR Bank Jepara Artha

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:42

Gerindra Bakal Bangun Oposisi untuk Kontrol Parpol Koalisi?

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:28

Imigrasi Tangkap Buronan Interpol Asal China di Bali

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:28

Hari Ini, Andi Arief Terbang ke India untuk Transplantasi Hati

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:23

Prabowo Hadiri Forum Sinergitas Legislator PKB, Diteriaki "Presiden Kita Berkah"

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:11

Akomodir Menteri Jokowi, Prabowo Ingin Transisi Tanpa Gejolak

Kamis, 10 Oktober 2024 | 16:59

Prabowo Tak Akan Frontal Geser Jokowi

Kamis, 10 Oktober 2024 | 16:44

Selengkapnya