Berita

saleh p daulay/net

Nusantara

Saleh Daulay: Lahan Bekas Kebakaran Serahkan Saja ke PTPN

SABTU, 03 OKTOBER 2015 | 10:49 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Pemerintah diminta untuk bertindak tegas kepada para pembakar hutan.  Selain sanksi hukum yang tegas, tindakan lain yang diperlukan adalah melarang bekas hutan terbakar untuk ditanami dan dijadikan perkebunan.

Ketua Komisi V DPR, Saleh Partaonan Daulay mengatakan, selama ini ada dugaan bahwa pembakaran hutan dilakukan untuk mempermudah pembukaan dan perluasan daerah perkebunan.

"Coba dicek, ada nggak lahan hutan bekas terbakar yang tidak diubah jadi kebun? Kelihatannya jarang sekali. Hampir semuanya menjadi lahan kebun," kata Sale di Jakarta, Sabtu (3/10).

Membakar hutan untuk membuka lahan kebun dinilainya sangat tidak adil. Di satu pihak, pembakaran hutan memang akan memperkecil biaya operasional pembukaan kebun. Namun di sisi lain, Saleh mengingatkan. pembakaran hutan menimbulkan kerugian yang sangat besar.

"Yang paling merasakan dampaknya adalah masyarakat luas," jelasnya.

Selain meningkatkan upaya-upaya preventif, menurut Saleh, langkah lain yang juga penting dipertimbangkan adalah pembuatan aturan tentang penggunaan lahan bekas kebakaran hutan. Aturan ini diyakininya akan dapat mengurangi upaya pembakaran hutan yang masih terus saja terjadi.

"Dalam RDP dengan komisi VIII, BNPB menjelaskan bahwa 99 persen kebakaran hutan adalah disengaja. Artinya, ada orang-orang yang sengaja membakar. Kalau bukan untuk membuka lahan, lalu untuk apa membakar hutan?" paparnya.

Agar lahan bekas kebakaran itu tetap bisa dimanfaatkan, masih menurut Saleh, ada dua langkah yang bisa dilakukan. Pertama, pemerintah diminta untuk melakukan reboisasi dan penanaman hutan kembali.

"Ini tentu memerlukan anggaran yang tidak sedikit," akuinya.

Kedua, lanjut Saleh, lahan itu bisa saja diserahkan ke PTPN untuk dijadikan kebun agar bermanfaat untuk negara.

"Selama ini PTPN lebih profesional. Menurut catatan kita, dalam membuka lahan, mereka tidak pernah membakar. Rasanya, lebih baik jika lahan seperti itu diserahkan pada mereka. Lagi pula, kebun yang akan mereka buka adalah milik negara, bukan milik para pembakar yang tidak bertanggung jawab," demikian legislator asal daerah pemilihan Sumatera Utara II tersebut.[wid]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

UPDATE

10 Tahun Rezim Jokowi Dapat 3 Rapor Biru, 1 Rapor Merah

Kamis, 10 Oktober 2024 | 18:05

Konflik Geopolitik Global Berpotensi Picu Kerugian Ekonomi Dunia hingga Rp227 Ribu Triliun

Kamis, 10 Oktober 2024 | 18:04

Arzeti Minta Korban Pencabulan di Panti Asuhan Darussalam Annur Dapat Pendampingan Psikologis

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:58

KPK Sita Agunan dan Sertifikat dalam Kasus Korupsi BPR Bank Jepara Artha

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:42

Gerindra Bakal Bangun Oposisi untuk Kontrol Parpol Koalisi?

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:28

Imigrasi Tangkap Buronan Interpol Asal China di Bali

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:28

Hari Ini, Andi Arief Terbang ke India untuk Transplantasi Hati

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:23

Prabowo Hadiri Forum Sinergitas Legislator PKB, Diteriaki "Presiden Kita Berkah"

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:11

Akomodir Menteri Jokowi, Prabowo Ingin Transisi Tanpa Gejolak

Kamis, 10 Oktober 2024 | 16:59

Prabowo Tak Akan Frontal Geser Jokowi

Kamis, 10 Oktober 2024 | 16:44

Selengkapnya