Berita

Hukum

KPK Harus Selidiki Dugaan Gratifikasi Raja Arab ke Pimpinan DPR!

KAMIS, 01 OKTOBER 2015 | 18:08 WIB | LAPORAN: FEBIYANA

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus menyelidiki ‎keberangkatan para petinggi parlemen ke Arab Saudi. Mereka diduga menerima gratifikasi dari Raja Arab Saudi berupa pembiayaan akomodasi dan fasilitas-fasilitas lainnya selama di Saudi. Apalagi para petinggi DPR juga mengikutsertakan istri mereka.‎

Permintaan itu disampaikan puluhan mahasiswa yang tergabung dalam ‎ Gerakan Mahasiswa Anti Korupsi (Gemak) saat melakukan aksi demonstrasi di depan Gedung KPK, Jakarta, Kamis (1/10).‎

Adapun para petinggi DPR itu adalah Setya Novanto, Fadli Zon, dan juga Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jazuli Juwaini dan Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen, Nurhayati Assegaf. Mereka kesana atas undangan Kerajaan Arab Saudi.


‎"Jika semua pembiayaan tiket transportasi, akomodasi termasuk fasilitas-fasilitas lainnya dibiayai oleh Kerajaan Arab Saudi, Raja Salman bin Abdul Aziz seperti yang dikatakan oleh Nurul Arifin (staf ahli Ketua DPR RI), maka Ketua DPR RI dan beserta rombongan dapat dikenakan tindak pidana korupsi berupa bentuk gratifikasi," kata Zulmukti humas aksi, dalam orasinya.

‎Oleh karena itu, mereka meminta KPK untuk segera mengusut kasus tersebut. Mahasiswa juga siap mendukung KPK untuk pro aktif menyelidiki dan mengusut dugaan penerimaan gratifikasi para pimpinan DPR dan rombongan.

‎"Termasuk kehadiran Ketua DPR RI Setya Novanto dan wakil ketua DPR RI Fadli Zon dalam kampanye Donald Trump di Amerika Serikat yang difasilitasi oleh pengusaha Hari Tanoe untuk kepentingan bisnisnya. Tentu pertemuan ini bukan lah acara makan siang gratis," tandasnya.

‎Dalam aksi tersebut, mahasiswa yang merupakan perwakilan dari Jakarta, Bogor, Banten dan Yogyakarta itu juga sempat menyerahkan laporan dugaan gratifikasi pimpinan DPR tersebut ke Bagian Pengaduan Masyarakat (Dumas) KPK. Pihak KPK menerima laporan untuk kemudian ditindaklanjuti.

‎"Untuk itu kami meminta dengan tegas kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera mengusut hal ini. kami tidak ingin Parlemen Indonesia dipimpin oleh orang-orang yang mudah disuap, apalagi Pimpinan DPR bergelar Haji ABIDIN alias naik haji dari Anggaran Biaya Dinas yang selama ini marak menjadi budaya para pejabat baik di pusat maupun di daerah. Apalagi penyelenggaraan haji tahun ini sangat buruk di Arab Saudi sana, jangan-jangan ini jadi uang tutup mulut buat mereka," tandasnya.

‎Aksi berlangsung sekitar satu jam sebelum akhirnya mahasiswa membubarkan diri setelah bertemu bagian pengaduan masyarakat di KPK.Mereka mengancam akan kembali lagi ke KPK jika dugaan gratifikasi haji Setnov cs ini tidak ditindaklanjuti. ‎[sam]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya