Berita

Hukum

SUAP HAKIM MEDAN

Demokrat: Kalau Enggak Benar, Surya Paloh Harus Berani Hadapi KPK

KAMIS, 01 OKTOBER 2015 | 15:12 WIB | LAPORAN:

Sebagai seorang Ketua Umum Partai, Surya Paloh seharusnya mengikuti prosedur hukum yang berlaku. Termasuk, apabila nanti dirinya dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi untuk diperiksa sebagai saksi dalam perkara suap hakim PTUN Medan.

"Wah kita kan sudah sepakat hukum sebagai panglima bukan kekuasaan. Saya selalu katakan pada siapapun kalau memang nggak ada masalah nggak perlu khawatir," terang anggota Komisi III DPR RI, Ruhut Sitompul saat dikontak redaksi, Kamis (1/10).

Pemeriksaan Surya Paloh terbuka setelah namanya disebutkan dalam Berita Acara Pemeriksaan milik salah seorang tersangka, M Yagari Bastara alias Gerry. Disebutkan disitu ada pertemuan antara Gubernur Sumut, Gatot Pujo Nugroho bersama Ketum Partai Nasdem itu. Selain keduanya, pertemuan yang digelar di kantor DPP Partai Nasdem itu juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Sumut, Tengku Erry Nuradi, dan OC Kaligis yang saat itu masih menjabat sebagai Ketua Dewan Mahkamah Partai Nasdem.


Surya Paloh disebut menginisiasi pertemuan  untuk membahas islah antara Gatot dan Erry yang diketahui menjabat juga sebagai Ketua DPW Partai Nasdem Sumut. Namun demikian, bukan hanya soal islah yang dibahas. Pertemuan itu juga membahas mengenai 'pengamanan' Gatot di kasus Bansos.

Ruhut menjelaskan, sebagai Ketum Nasdem, Surya harus memberikan contoh baik kepada para kadernya. Apalagi, salah satu kadernya merupakan Jaksa Agung, yakni HM Prasetyo.

"Surya Paloh mesti sadar betul Jaksa Agungnya dari NasDem jadi mengalir aja lah hadapin (KPK) kalau nggak benar nggak usah khawatir," cetus Politisi Partai Demokrat ini

Sebelumnya Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja mengatakan pihaknya tidak menutup kemungkinan memanggil Surya Paloh. Pemanggilan ini terkait dengan pertemuan antara OC Kaligis dan Gatot yang dihadiri Surya Paloh di kantor DPP Partai Nasdem.

Karena itu, sebelumnya KPK telah meminta keterangan dari Sekjen DPP Partai NasDem Patrice Rio Capella, Rabu (23/9) pekan lalu. [sam]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya