Berita

Hukum

SIDANG PRAPERADILAN PENGGELEDAHAN

Kubu VSI Kritik Keras Penyidik Kejagung Ikut Bersaksi

SABTU, 26 SEPTEMBER 2015 | 18:33 WIB | LAPORAN:

 Kehadiran ‎penyidik dari Satuan Tugas Khusus Pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Satgasus Jampidsus) Muhammad Zubair menjadi saksi fakta dalam sidang praperadilan PT Victoria Securities Indonesi (VSI) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, kemarin (Jumat, 25/9)‎ menuai kritik.

Salah seorang kuasa hukum ‎PT VSI, Eko Sapta Putro saat dikontak (Sabtu, 26/9) menyebut, apa yang dipaparkan penyidik tersebut bukan kesaksian tapi pembelaan.

‎Sejumlah upaya juga dilakukan PT VSI, termasuk meminta hakim tunggal Acmad Rifai untuk menolak kesaksian tersebut. Namun sia-sia, dia tetap diizinkan untuk memberikan keterangan.


‎"Kalau dia mau menjadi saksi, kami sempat tolak. Tapi kan, hakim mengizinkan tetap, iya kami hormati dan kamu juga melakukan pertanyaan,” kata pengacara PT VSI lainnya Peter Kurniawan.

‎Dia jelaskan, kesaksian Zubair seakan membuktikan jika pihak Kejagung memang telah salah geledah. Apalagi, dia membenarkan alamat kantor yang digeledah timnya, tidak sesuai dengan penetapan Pengadilan.

‎"Nah, mengingat dia yang dilokasi pada waktu itu, saya sempat tanyakan dimana saudara melakukan penggeledahan? Kan dia jawab di lantai 8 Senayan City. Nah, saya suruh baca penetapannya kan, penetapannya di jalan Jend. Sudirman lantai 2 dan 9, nah ini kan sudah menunjukan sendiri bahwa alamatnya salah dia melakukan penggeledahan,” tandas Peter.

‎Dalam kesaksiannya Zubair menjelaskan, ketika mendatangi kantor PT VSI penyidik Kejagung diberitahu pihak keamanan, bahwa kantor yang ingin digeledah telah pindah ke Panin Tower Jalan Sudirman.

‎"Ketika Kami mendatangi kantor VSIC pada 12 Agustus (2015), pihak keamanan memberitahu bahwa pada gedung Panin Bank lantai 9 telah pindah ke Panin Tower di Jalan Asia Afrika dan saat kami memeriksa lantai 9 gedung tersebut, memang sudah kosong. Maka kami pindah ke kantor yang berada di Jalan Asia Afrika,” terang dia. [sam]‎

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya