Berita

Bisnis

1.520 Pekerja Sudah di-PHK di Jombang

SABTU, 26 SEPTEMBER 2015 | 08:26 WIB

Ancaman Putus Hubungan Kerja (PHK) benar-benar terwujud. Di  Jombang, Jawa Timur, tercatat 1.520 pekerja yang dirumahkan sejak Januari sampai 22 September 2015 ini.

Melihat banyaknya PHK itu, usaha buruh yang berunjuk rasa menuntut kenaikan UMK (Upah Minimum Kabupaten) Jombang 2016 sebesar Rp 2,7 juta, sepertinya akan sulit tercapai.

Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Jombang, Heru Widjojanto mengatakan, adanya ribuan pekerja yang terkena imbas PHK ini diketahui saat dirinya menghadiri pertemuan dengan Disnakertransduk Provinsi Jawa Timur beberapa waktu lalu.


"’Benar, saya juga sudah melaporkan kepada bupati, bahwa pekan kemarin saya diundang ke provinsi. Dalam pertemuan itu dari BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) mengatakan data pengajuan JHT (Jaminan Hari Tua) untuk Jombang sebesar 1.520. Mayoritas semuanya karena PHK,"’ ujarnya seperti dilansir JPNN.Com.

Lebih lanjut ia menuturkan, ribuan pekerja yang terkena PHK itu berasal dari delapan perusahaan lokal maupun penanaman modal asing di Kabupaten Jombang. Dengan rincian, MPS Ngoro 271 orang, MPS Perak 200 orang, RSK Mojowarno 37 orang, Karya Mekar 294 orang, Eksan Ceria 50 orang.

"Selain itu ada juga dari Seng Fong yang terbesar sebanyak 668 orang," tambahnya.

Menurut Heru, PHK terbesar terjadi pada pertengahan tahun ini, yakni bulan Agustus dan September. "Jumlahnya hampir mencapai 700 orang," jelasnya.

Heru menambahkan, ada beberapa penyebab banyaknya PHK yang dilakukan para perusahaan di Kabupaten Jombang. Salah satunya, yakni dengan adanya krisis ekonomi yang berkepanjangan. Selain itu juga melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar membuat biaya produksi semakin tinggi.

"Kalau penyebabnya yang pertama karena krisis ekonomi. Kemudian yang kedua, karena krisis ekonomi ini dan UMK Kabupaten Jombang tergolong tinggi, sehingga menjadi beban perusahaan. Akhirnya memilih pengurangan karyawan itu," tuturnya.[wid]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya