Berita

salamuddin daeng/net

Bisnis

Inilah 5 Faktor Penyebab Rupiah Terus Merosot

JUMAT, 25 SEPTEMBER 2015 | 10:36 WIB | LAPORAN:

Nilai tukar rupiah saat ini berada di posisi Rp 14.709,98 per dolar ASatau hampir menyentuh angka Rp 15.000 per dolar AS. Setidaknya ada lima hal yang mempengaruhi nilai rupiah terus merosot.

Pengamat ekonomi dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Salamuddin Daeng menjabarkan kelima hal tersebut.

Penyebab pertama, katanya, karena kenaikan harga-harga atau Inflasi yang tinggi dan tidak terkendali. Sementara pada saat yang sama daya beli masyarakat jatuh. Keadaan ini kemudian membuat investor tidak tertarik dalam melakukan investasi.


Kedua, lanjutnya, neraca eksternal buruk dan surplus perdagangan yang rendah, sedangkan defisit transaksi berjalan tinggi. Ketiga, karena APBN yang tidak realistis. Baik asumsi tentang penerimaan, pengeluaran, nilai tukar, suku bunga SUN, dan inflasi.

"Selanjutnya, pelemahan nilai tukar semakin merosot karena pemerintah seperti menipu diri sendiri, dengan ambisius membangun megaproyek yang tidak realistis dan hanya didasari oleh keinginan bagi-bagi proyek oligarki penguasa," lanjut Salamuddin dalam keterangannya kepada redaksi (Jumat, 25/9).

Kemudian yang terakhir, lanjut Salamuddin, pelemahan rupiah tidak terlepas dari melemahnya ekonomi Tiongkok yang merupakan sekutu dagang Indonesia. Ditambah, melemahnya harga komoditas yang menjadi andalan ekspor Indonesia.

"Kedua pelemahan tersebut akan berlangsung lama. Sementara pada saat yang sama terjadi penguatan kebijakan moneter Amerika Serikat," sambungnya.

"Jadi dari lima faktor yang jadi penyebab, hanya satu faktor berasal dari luar negeri. Selebihnya adalah faktor internal yang berkaitan dengan tata kelola ekonomi dan pemerintahan Jokowi yang tidak kompeten dan tidak kredibel," tandasnya. [ian]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya