Rumah dinas Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno, tampak sepi setelah kemarin dugaan gratifikasi antara Rini dan Dirut Pelindo II, RJ Lino, dilaporkan anggota DPR RI dari PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu.
Seperti diketahui, kemarin, Masinton ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk melaporkan dugaan gratifikasi berupa perabotan rumah tangga dari Pelindo II untuk rumah dinas Rini. Nilainya mencapai Rp 200 juta. Masinton mengaku memiliki detail laporan sampai bukti transfer pembelian perabotan tersebut.
Siang tadi (Rabu, 23/9), rumah dinas yang terletak di Jalan Widya Chandra IV Nomor 15, Jakarta Selatan, tersebut terlihat sepi dan kosong.
Petugas satpam perumahan tersebut, Hendra, menyebut rumah dinas tersebut selalu sepi sejak Dahlan Iskan menjabat Menteri BUMN. Hanya ada empat orang yang berjaga di rumah tersebut.
"Yang jaga 4 (empat) orang, salin giliran berdua-berdua," katanya.
Para petugas keamanan lingkungan yang ditemui redaksi tidak mengetahui sama sekali tentang kiriman furnitur yang dituding sebagai gratifikasi tersebut. Misalnya Arifudin, yang juga satpam, mengaku belum pernah melihat gerbang rumah dinas tersebut terbuka.
"Enggak pak, saya enggak pernah melihat gerbangnya terbuka," tegasnya.
Dari pantauan di lokasi, rumah dinas tersebut terlihat sepi dan tidak ada barang atau kiriman apapun yang tersimpan di luarnya.
[ald]