Berita

Bisnis

Mengherankan, Menteri Rini Bawa Tiga Bank Sehat Berutang ke China

RABU, 23 SEPTEMBER 2015 | 12:58 WIB | LAPORAN:

RMOL.  Tujuan kunjungan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno, ke China dikabarkan bukan semata untuk menjajaki kembali kemungkinan kerjasama membangun proyek kereta cepat, tetapi juga untuk berutang.

Tak tanggung-tanggung, nilai utang kepada Bank Pembangunan China yang diajukan sebesar 3 miliar dolar AS atau sekira Rp 42 triliun. Rini tak sendiri, ia memboyong tiga pimpinan direksi BUMN yakni Direktur Utama Bank Mandiri, Dirut Bank Rakyat Indonesia, dan Dirut Bank Nasional Indonesia.

Manajer Advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra), Apung Widadi, menilai utang itu terkesan dipaksakan.


"Kenapa utang yang dipaksakan? Kalau kita bisa melihat neraca keuangan tiga perbankan itu, saya pikir neraca keuangannya sehat. Tidak defisit dan kemudian tiap tahun mendapat dana dari APBN. Nilai asetnya (bank) Mandiri pun hampir 1.000 triliun lebih gitu kan," urai Apung dalam konferensi pers di Kantor Fitra, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Rabu (23/9).

"BRI juga sangat kuat di daerah-daerah di Indonesia, di Seluruh daerah, dan kemudian BNI juga sama," lanjutnya.

Menurutnya, penandatanganan utang tersebut janggal mengingat ketiga bank plat merah yang diboyong dalam keadaan sehat secara finansial.

"Apakah sebenarnya mereka itu kekurangan modal, misalnya. Apakah misalnya ketika argumentasinya bahwa itu untuk membiayai infrastruktur yang akan didorong melalui proyek Jokowi?" cecar Apung.

Tak hanya itu, menurutnya patut pula dipertanyakan jika kemudian proyek-proyek yang akan direalisasikan oleh Presiden Joko Widodo harus menyangkut dulu ke Bank BUMN.

"Harusnya kalau misalnya proyek misalnya, ya sudah kerja sama saja. Banknya tetap bank luar negeri. Kenapa ini seolah-olah justru bank ini dijadikan jaminan oleh Menteri Rini," gugat Apung.[wid]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya