Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan diganjar penghargaan transformation excellence dari Asosiasi Jaminan Sosial Asean atau ASSA (Asean Social Security Association). Penghargaan itu diberikan dalam pertemuan tahunan institusi/organisasi jaminan sosial se-Asean pada 10 September 2015, di Mandarin Orchard Hotel, Singapura.
"Sejak tahun 2011, BPJS Ketenagakerjaan berhasil menorehkan tinta emas transformasi penyelenggaraan jaminan sosial di Indonesia," kata Chairman of ASSA, Shahril Ridza Ridzuan dalam rilis yang dikirimkan ke redaksi, Senin (21/9).
Total terdapat 19 institusi/organisasi jaminan sosial dari Brunei Darusalam, Kamboja, Indonesia, Laos PDR, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, dan Myanmar yang berpartisipasi pada 1st ASSA Recognition Award.
Menurut pps. Kepala Divisi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan, Irvansyah Utoh Banja, penghargaan ini diberikan atas keberhasilan BPJS Ketenagakerjaan mentransformasikan penyelenggaraaan jaminan sosial di semua aspek meliputi status dan tata kelola kelembagaan, visi, misi, budaya dan etos kerja, program, manfaat dan layanan peserta, modernisasi proses bisnis dan infrastruktur, perubahan paradigma dan strategi organisasi, perluasan kanal distribusi, integrasi data dan kolaborasi lembaga publik lainnya.
Proses transformasi ini mengubah lansekap penyelenggaraan jaminan sosial ketenagakerjaan yang sebelumnya tersegmentasi tetapi sekarang menjalankan mandat baru yaitu perlindungan jaminan sosial untuk seluruh pekerja Indonesia melalui 4 (empat) program utama meliputi Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kematian (JK), Jaminan Kecelakaan Kerja Return to Work (JKK-RTW) dan Jaminan Pensiun (JP).
Irvansyah menambahkan, reformasi jaminan sosial secara menyeluruh di BPJS Ketenagakerjaan sangat jarang terjadi. Biasanya proses transformasi bersifat parsial/bertahap dan dilakukan dalam kurun waktu lama. Berdasarkan pengalaman dan praktek penyelenggaraan jaminan sosial, hampir semua institusi/organisasi jaminan sosial dunia melakukan transformasi namun hanya menitikberatkan pengembangan aspek pelayanan dan kecukupan manfaat saja.
Bukan hanya itu, transformasi BPJS Ketenagakerjaan dicatat sebagai bagian praktek terbaik reformasi jaminan sosial dunia. Dan bahkan menjadi barometer modernisasi dan kemandirian jaminan sosial mewujudkan kesejahteraan pekerja.
Sementara itu, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Elvyn G Masassya menyatakan rasa bangga dan terima kasih yang sebesar-besarnya pada seluruh stakeholder di Indonesia yang memiliki peranan sangat besar dalam mendukung proses transformasi jaminan sosial Ketenagakerjaan hingga berhasil meraih penghargaan ini.
Dijelaskan, transformasi berbagai aspek yang dilakukan merupakan langkah nyata mewujudkan komitmen BPJS Ketenagakerjaan mewujudkan era baru jaminan sosial ketenagakerjaan Indonesia dalam memberikan perlindungan serta menjadi jembatan menuju kesejahteraan pekerja di Indonesia.
[wid]