Berita

jokowi saat meninjau kebakaran hutan

Komnas HAM: Soal Asap, Pemerintah Melakukan Pelanggaran Serius

SENIN, 21 SEPTEMBER 2015 | 05:36 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Komnas HAM menyampaikan duka nasional kemanusiaan yang mendalam atas musibah bencana asas di Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah yang dampaknya tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di negara tetangga kita di kawasan.

"Kerugian yang diderita tidak hanya ekonomi dan penerbangan, tetapi juga kerugian lingkungan dan kesehatan terutama pada kelempok rentan,"  tegas Komisioner Komnas HAM RI, Maneger Nasution, (Minggu, 20/9).

Komnas HAM berpandangan bahwa pemerintah sudah melakukan pelanggaran HAM yang sangat serius, salah satunya karena negara utamanya pemerintah melakukan pembiaran dan tidak mengambil tindakan cepat dan tepat.

"Pemerintah tidak menunaikan kewajibannya untuk bertindak. Pelanggaran yang dilakukan pemerintah adalah karena melakukan pembiaran dengan tidak mengambil tindakan atas bencana tersebut. Dalam konteks ini, pemerintah yang dimaksud adalah pemerintah pusat, provinsi, maupun kabupaten kota," jelasnya.

Dia menilai negara utamanya pemerintah juga lalai atau tidak cukup maksimal untuk mencegah terjadinya pelanggaran HAM masyarakat berupa hak atas lingkungan hidup yang sehat dan hak atas kesehatan. Terkait hal tersebut, Komnas HAM mendesak pemerintah untuk segera melakukan evakuasi warga, terutama kelompok rentan dan anak-anak.

"Selain upaya menghilangkan asap dan api yang ada di lahan gambut, Komnas HAM juga mendesak pemerintah untuk menyediakan sejumlah fasilitas, terutama fasilitas pendidikan yang saat ini terganggu karena bencana kabut asap tersebut. Mestinya juga ada fasilitas pendidikan untuk anak-anak di ruang tetutup yang mungkin bisa tidak mengganggu proses pendidikan dan ruang bermain bagi anak," tegasnya.

Komnas HAM sendiri sudah kelompok masyarakat sipil diwakili Gerakan Melawan Asap Riau  yang mengadukan negara utamanya pemerintah Jum'at kemarin. Terkait pengaduan tersebut, Komnas HAM akan mempelajari dokumen-dokumen yang ada serta akan melakukan investigasi ke Riau, Sumsel, Kalbar dan Kalteng dalam waktu dekat.

"Karena situasi ruang udara sudah sangat tidak bisa ditoleransi, pemerintah wajib hukumnya melakukan upaya penyelamatan untuk kelompok rentan dan anak-anak," katanya lagi.

Berdasarkan hasil investigasi tersebut, Komnas HAM akan membuat kajian untuk mapping dampak pembakaran hutan dan menghitung kerugian aspek HAM khususnya hak ekonomi, sosial dan budaya.

"Hasil kajian itu adalah untuk memberikan konstruksi kasus ini apakah sebagai crima againt humanity dan/atau cultural genoside. Berdasarkan kajian ini Komnas HAM memberikan rekomendasi untuk menyikapi pembiaran negara utamanya pemerintah terhadap kasus kabut asap itu," demikian Maneger. [zul]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

UPDATE

Penyelundupan BBL Senilai Rp13,2 Miliar Berhasil Digagalkan di Batam

Jumat, 11 Oktober 2024 | 03:39

Perkuat Konektivitas, Telkom Luncurkan Layanan WMS x IoT

Jumat, 11 Oktober 2024 | 03:13

Pesan SBY ke Bekas Pembantunya: Letakkan Negara di Atas Partai

Jumat, 11 Oktober 2024 | 02:49

Wasit Ahmed Al Kaf Langsung Jadi Bulan-bulanan Netizen Indonesia

Jumat, 11 Oktober 2024 | 02:21

Fraksi PKS Desak Pemerintah Berantas Pembeking dan Jaringan Judol

Jumat, 11 Oktober 2024 | 02:00

Jenderal Maruli Jamin Pelantikan Prabowo-Gibran Tak Ada Gangguan

Jumat, 11 Oktober 2024 | 01:47

Telkom Kembali Masuk Forbes World’s Best Employers

Jumat, 11 Oktober 2024 | 01:30

Indonesia Vs Bahrain Imbang 2-2, Kepemimpinan Wasit Menuai Kontroversi

Jumat, 11 Oktober 2024 | 00:59

AHY Punya Kedisiplinan di Tengah Kuliah dan Aktivitas Menteri

Jumat, 11 Oktober 2024 | 00:38

Mantan Panglima Nyagub, TNI AD Tegaskan Tetap Netral di Pilkada 2024

Jumat, 11 Oktober 2024 | 00:17

Selengkapnya