Tulus abadi/net
Tulus abadi/net
Namun, Tulus meminta deregulasi ekonomi yang dikeluarkan harus menekan impor barang-barang yang sudah bisa diproduksi di dalam negeri.
"Intinya perbanyak ekspor dan menekan impor," kata Tulus kepada wartawan di Jakarta, Minggu (20/9).
Menurut dia, dalam situasi saat ini penting menekan impor untuk melindungi produk dalam negeri, serta meningkatkan ekspor agar nilai rupiah naik. Adapun, produk-produk yang ditekan agar tak perlu diimpor seperti baja, produk pertanian kebutuhan pokok seperti bawang, cabe, beras dan sejenisnya serta barang tekstil.
"Yang masih diimpor seperti sapi di mana untuk kebutuhan Jakarta dan Bandung saja sebanyak 40.000 ekor sapi per bulan. Selain itu, kedelai harus diimpor dari AS," terangnya.
Dijelaskannya, bisa saja sapi dan kedelai tak perlu impor asalkan masyarakat Indonesia menahan diri tidak makan daging sapi dan kedelai. Sebagai pengganti daging cukup ikan saja.
"Tak makan daging sambil pelan-pelan meningkatkan produk sapi di Indonesia melalui peternakan. Tapi memang prosesnya lama. Demikian juga kedelai, lama juga," katanya.
Tulus pun mengimbau pemerintah jangan terlalu takut menekan impor, sebab kalau tidak, pemerintah dinilai neolib.
"Intinya kami ingin agar produk dalam negeri tidak mati," imbuhnya.[dem]
Populer
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07
Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26
UPDATE
Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12
Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09
Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08
Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04
Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58
Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57
Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38
Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33
Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33
Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31