PDI Perjuangan Jakarta Selatan (PDIP Jaksel) gencar melakukan konsolidasi tingkat bawah, baik itu di tingkat Kelurahan (ranting) dan R‎W (anak ranting). Konsolidasi yang dilakukan dengan cara peningkatan kualitas SDM dan fit and propert test.‎
"Diharapkan 2 bulan ke depan sudah selesai semua karena mengingat persiapan pemilihan gubernur (pilgub) DKI 2017 sudah didepan mata," terang ‎Ketua DPC PDI-P Jaksel, Panji Virgianto saat berbincang dengan wartawan, Minggu (20/9).
‎Sekretaris komisi D DPRD DKI ini ingin para pengurus ranting dan anak ranting se-Jakarta Selatan juga bekerja maksimal dalam menyebarluaskan program-program kerja partai.
‎"Kami optimis dapat memenuhi target yang ditetapkan DPP maupun DPD," terangnya.‎
Soal siapa saja kader-kader partai yang layak maju pada Pilgub DKI 2017 mendatang, dia masih menunggu arahan dari kantor.‎
"Kami menunggu arahan dan kebijakan DPP dan DPD partai. Bila DPP maupun DPD melakukan survey internal, maka DPC Jakarta Selatan juga akan melakukan sosialisasi ke masyarakat. Akan kita coba sosialisasikan melalui anak ranting sehingga mampu menghasilkan informasi jelas kader yang layak diusung oleh partai," jelasnya.
‎Saat ini lanjut Panji ada sejumlah kader internal PDI-P yang layak maju. Misalnya, Djarot Saiful Hidayat (wagub DKI Jakarta), Boy Bernadi Sadikin (ketua DPD DKI Jakarta) setta Prasetio Edi Marsudi (Ketua DPRD DKI Jakarta).
‎"Mengingat perlunya koalisi dengan partai lain, itu merupakan kebijakan DPP & DPD. ‎Tetapi sekalipun PDI-P bisa mengusung sendiri kemungkinan berkoalisi dengan partai lain terbuka lebat, karena dari 106 anggota legislatif, PDI-P baru 28, artinya perlu adanya teman kerja yg searah di legislatif. Ini juga bagian dari upaya membangun fungsi 3 pilar, eksekutif, legislatif dan struktur partai, " tandasnya.
‎Sejumlah parpol juga melirik PDIP untuk berkoalisi di pilkada tersebut. Partai Gerindra misalnya. Ketua DPP Gerindra, Ahmad Riza Patria menyebut kemungkinan kerjasama dengan semua partai terbuka lebar.
"Di Jakarta, perolehan suara nomor 1 PDIP, Gerindra kedua. Dinamis, kita pernah capres dan cawapres (PDIP-Gerindra) pas 2009, kemarin berkompetisi. Jadi dinamis saja," jelas Wakil Ketua Komisi II DPR yang menangani pemerintah daerah ini.
‎Ketua DPW PKS DKI Jakarta, Selamat Nurdin mengungkapkan nantinya pilgub 2017 akan banyak mempertontonkan kejutan dalam pelaksanaannya. Hal ini mengingat sejarah telah mencatat pada Pilgub sebelumnya.
‎"Ahok itu merupakan salah satu bentuk dari kejutan di DKI, Jokowi menang itu bentuk kejutan. Mungkin, saja tahun 2017 akan ada kejutan-kejutan lain," terangnya.
‎PKS, ungkap Selamat, akan terbuka pada partai politik lainnya untuk berkoalisi dalam Pilgub DKI. ‎"Sangat mungkin (Partai Gerindra), malahan PKS mau berkoalisi dengan PDIP kalau perlu. Jadi enggak boleh menutup kemungkinan harus berkoalisi dengan siapa pun," tandasnya. [sam]‎