Berita

ilustrasi/net

Blitz

PPFI Terbelah, Firman Bintang Tidak Diakui

SABTU, 19 SEPTEMBER 2015 | 11:25 WIB | LAPORAN:

Bukannya menghasilkan kepengurusan baru, Kongres ke-19 Persatuan Produser Film Indonesia (PPFI) pada Kamis lalu (17/9) justru mengakibatkan perpecahan.

Ricuhnya kongres bermula ketika muncul usulan untuk mengubah mekanisme pemilihan formatur yang selama sejarah PPFI selalu dipilih dalam satu paket formatur terdiri dari tiga orang, menjadi hanya memilih satu orang saja.

Hasil pemilihan formatur tersebut menghasilkan tiga nama dengan perolehan suara teratas, yaitu Firman Bintang (incumbent Ketua Umum), Ody Mulya Hidayat, dan Chand Parwez Servia.


Setelah melalui rapat tim formatur yang tampak cukup alot, akhirnya Firman Bintang menyampaikan hasil musyawarah kepada kongres. Menurut Firman, pokok keputusan tim formatur adalah menunjuk dirinya sebagai Ketua Umum dan meminta waktu satu minggu untuk menyusun kepengurusan organisasi.

Pernyataan Firman bahwa tim formatur telah menunjuk dirinya sebagai Ketua Umum inilah yang menjadi pangkal persoalan terbelahnya organisasi perfilman yang telah berusia 59 tahun tersebut. Sebagai sesama tim fotmatur, Parwez dan Ody merasa tidak pernah membuat keputusan bersama untuk menunjuk Firman sebagai Ketua Umum PPFI.

"Kami tidak pernah bersepakat dan memutuskan Firman Bintang menjadi Ketua Umum. Tim formatur membutuhkan waktu 1-2 hari untuk mencari calon yang cocok untuk duduk di posisi itu,” kata Ody, saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu (19/9).

Lebih lanjut Ody menjelaskan, cara-cara klaim sepihak yang dilakukan Firman ini akan mencederai semangat demokrasi di tubuh PPFI dan sekaligus akan merusak organisasi itu sendiri karena digerogoti kepentingan pribadi pengurus dan segelintir anggota yang mendapatkan keuntungan.

Parwez juga sependapat dengan Ody. Dalam kesempatan terpisah, Parwez menyatakan, bahwa organisasi PPFI telah terlalu jauh dibawa ke arah yang tidak menentu oleh Firman. Selain sikapnya yang arogan terhadap stakeholder industri perfilman, seperti  Badan Perfilman Indonesia dan sesama organisasi profesi lainnya, lanjut Parwez, Firman juga kurang akomodatif dan selalu menyerang peran Pemerintah dalam bidang perfilman.

Sebagai anggota tim formatur, Parwez juga merasa tidak pernah menyetujui penunjukan Firman sebagai Ketua Umum. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya