Berita

Hukum

Awas, Jelang Akhir Tahun 2015 Rentan Gangguan Kamtibmas

KAMIS, 17 SEPTEMBER 2015 | 09:47 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

Angka kejahatan menjelang akhir tahun 2015 hingga awal 2016 dikhawatirkan melonjak. Jajaran kepolisian diharapkan tetap mawas.

Menurut Ketua Presidium Ind Police Watch, Neta S Pane, berbagai bencana dan kondisi sosial ekonomi akhir-akhir ini berdampak besar terhadap angka kejahatan di Indonesia, apalagi peredaran senjata api ilegal seperti tidak terkendali.

IPW, kata dia, melihat sedikitnya ada lima kondisi yang memberi kontribusi pada melonjaknya angka kejahatan menjelang akhir tahun 2015 maupun awal tahun 2016.


"Pertama, meluasnya bencana asap, terjadinya bencana kekeringan, PHK akibat krisis ekonomi pasca melonjaknya dolar AS terhadap rupiah, Pilkada serentak Desember 2015, dan tingginya kebutuhan ekonomi menjelang Natal dan Tahun Baru yang berlanjut pada tahun ajaran baru 2016," paparnya melalui keterangan pers, Kamis (17/9).

Neta menerangkan, bencana asap di Sumatera dan Kalimantan telah membuat kesulitan ekonomi di pedesaan. Kondisi ini dikhawatirkannya bisa memunculkan arus urbanisasi di kota-kota besar. Rakyat desa akan mengepung kota. Belum lagi, nilai tukar mata uang rupiah yang kian anjlok terhadap dolar AS menyebabkan para pekerja di kota-kota besar terancam di-PHK.

"IPW mengimbau berbagai pihak patut mencermati bahwa tragedi pedesaan akan terus berlanjut hingga awal 2016," katanya lebih lanjut.

Terlebih kini di desa-desa di Jawa mengalami kekeringan. Neta kembali mengingatkan, kebakaran hutan yang berkepanjangan membuat sumber air punah dan krisis ekonomi akan menerjang wilayah pedesaan. Dampaknya urbanisasi bakal marak.

Dalam kondisi seperti ini, lanjut Neta, jalan pintas yang diambil sebagian pihak biasanya adalah terjebak dalam dunia kriminalitas. Kejahatan dan pelacuran akan mengepung kota.

Fenomena ini tentunya perlu dicermati dan diantisipasi Polri. Sementara Polri juga harus berkonsentrasi penuh untuk mengantisipasi Pilkada serentak yang berlangsung akhir
2015 ini.

Polri tidak bisa bekerja sendiri. Karena itulah ia mendesak Pemda dan TNI perlu memberikan kontribusi besar untuk bahu membahu dengan Polri dalam mengantisipasi kondisi sosial ini agar situasi kamtibmas tetap terjaga.[wid]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya