Berita

rizal ramli/rmol

Bisnis

Rizal Ramli Tinggal Tangani Prosedur Dwelling Time

KAMIS, 17 SEPTEMBER 2015 | 08:28 WIB | LAPORAN:

Polemik dwelling time (waktu bongkar muat) masih menjadi isu hangat di pelabuhan sampai saat ini. Apalagi dengan gebrakan Menko Kemaritiman Rizal Ramli dengan jurus rajawali ngepretnya.

Mulai pembongkaran beton yang menutupi rel kereta api di Pelabuhan Tanjung Priok hingga menanggapai iklan pembangunan Pelabuhan New Priok oleh PT Pelindo II.

"Ide-ide dan program yang diwacanakan oleh Pak Rizal Ramli cukup bagus, karena ada gebrakan yang cepat. Misalnya dengan mewacanakan penggunaan transportasi kereta api untuk menurunkan dwelling time di pelabuhan," ujar pengamat pelabuhan Reza Andrea Ginting kepada redaksi, Kamis (17/9).


Menurutnya, rencana-rencana itu juga haruslah disusun dalam konsep yang matang seperti memperhatikan jaringan kereta api saat ini. Termasuk, memperhatikan kemampuan kereta api menampung tambahan volume dari pelabuhan, dan juga awal pengangkutan kontainer.

"Sekarang ini kalau untuk transportasi darat di pulau jawa ini masih lebih banyak pakai truk, aksesnya lebih bagus jadi biaya handlingnya bisa lebih kecil dibanding kereta api," beber Reza.

Dia menambahkan, jika Menko Rizal Ramli fokus menurunkan dwelling time tinggal menyoroti masalah birokrasi serta prosedur dan sistem perizinan untuk pengeluaran barang dari pelabuhan.

"Prosedurnya itu bagaimana, kenapa masih ribet dan banyak pintu," ujarnya.

Reza berharap penanganan masalah dwelling time ke depan lebih tepat kepada masalahnya dan tidak melebar ke man-mana. Seperti distribusi barang pemerintah yang difokuskan di short sea shipping atau pelayaran jarak pendek.

"Volume yang diangkut kapal itu kan bisa jauh lebih besar dibanding kereta api dan truk. Pergerakan barang juga cukup di pelabuhan-pelabuhan saja, pasti lebih gampang dikontrol kalau sudah begitu," utup Reza yang juga sekretaris Bidang Maritim DPP Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI).[wid]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya