Berita

rizal ramli/net

Jurus Rajawali Ngepret Itu untuk Wujudkan Revolusi Mental!

SELASA, 15 SEPTEMBER 2015 | 13:44 WIB | LAPORAN:

. Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli, mengajak semua kalangan terutama para birokrat yang berurusan dengan publik terbiasa berfikir out of the box.

Menurut Menteri Rizal, para birokrat jangan terus mencari solusi atau jawaban umum yang belum tentu benar, melainkan mencari jawaban tidak sama dengan pendapat umum atau disebut terobosan.

"Kita butuh karena masalah kita terlalu ribet. Itulah alasan kenapa kita pakai jurus rajawali kepret, elit kita sudah merasa aman, aman tidak berbuat apa-apa, nyaman dengan jabatan, nyaman dengan KKN, kita pakai angin dari luar, ngepret dari dalam, katanya revousi mental, tapi KKN masih, main proyek masih, harus ada etika baru kalau pejabat bisnis, keluarganya bisnis," tegas Rizal di gedung LIPI, Jakarta Selatan, Selasa (15/9)


Rizal pun menyindir para pejabat di BUMN yang mentalnya masih ribet dan tidak pernah berfikir out of the box. Baru-baru ini Pertamina meminta proyek storage (penyimpinan) dan pipanisasi BBM. Padahal menurut Rizal, hal tersebut tidak urgent dibutuhkan karena merugikan banyak pihak dan tidak aman.

"Itu contoh masih ada yang main-main. Itu yang saya maksud kepret tadi, berhenti dah main-main, zaman kita susah, duit negara duit nenek moyang kamu. Ini yang kita sebut revolusi mental. Makanya kami minta dibatalkan," kata Rizal

Menurut Rizal, jauh lebih baik, BUMN memikiran pipnisasi gas yang jauh lebih menguntungkan dan ramah lingkungan. Ditambah lagi cadangan gas Indonesia kita masih ada 70 tahun dan bisa membuat gas masuk kerumah-rumah (city gas).

Tak hanya ulah pertamina yang disindir Rizal, dia juga menyindir Pelindo yang menurutnya menjadi sarang buruknya birokrat dan menumpuknya mafia.

"Rel dibeton, tanah Pelindo disewakan swasta-swasta, ada jenderal, pejabat, ada bekingnya. Harusnya first come first serve, tapi ini rebutan rejeki, ini yang harus dirapihkan," kata mantan Menko Perekonomian era Gusdur itu

Makanya, Rizal berharap agar kedepan terjadi revolusi didalam birokrasi kementerian maupun lembaga yang berurusan dengan publik.

"Saya antitesis SBY. Gaya lama harus diubah dan dibereskan," demikian Rizal. [ysa]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya