Berita

ilustrasi/net

Hukum

Penggelapan Modus Korupsi Paling Favorit Pejabat

SENIN, 14 SEPTEMBER 2015 | 21:35 WIB | LAPORAN:

Indonesia Corruption Watch (ICW) mencatat ada 212 pejabat atau pegawai Kementerian dan Pemda melakukan tindak pidana korupsi. Modus yang sering mereka gunakan adalah penggelapan.

"Modus yang paling banyak dilakukan pada semester ini adalah penggelapan, yakni 82 kasus dengan kerugian negara sebesar Rp 227,3 miliar," ungkap peneliti ICW, Wana Alamsyah, kepada media di Jakarta, Senin (14/9).

Ia tambahkan, selain penggelapan uang negara, pelaku tindak pidana korupsi juga menyalahgunakan anggaran. Setidaknya dari penyalahgunaan anggaran ICW mencatat ada 64 kasus.


Kemudian lanjutnya, diikuti dengan penyalahgunaan wewenang dengan 60 kasus, dan mark up sebanyak 58 kasus.

Bukan hanya itu, ICW juga mencatat ada modus laporan fiktif 12 kasus, gratifikasi atau suap 11 kasus, kemudian kegiatan fiktif 9 kasus, pemotongan ada 6 kasus, mark down 3 kasus, pemerasan 2 kasus, dan pungutan liar 1 kasus

"Latar belakang tersebut (pejabat)  adalah aktor paling banyak terjerat kasus korupsi. Di urutan kedua ada 97 kasus korupsi yang dilakukan pihak swasta, mulai dari direktur, komisaris, konsultan dan pegawai swasta. Kemudian 28 orang berlatar belakang kepala desa, camat dan lurah," papar dia.

Bukan hanya itu, korupsi juga dilakukan oleh lurah, kepala desa, camat  setidaknya ada 28 orang yang terjerat kasus korupsi, 27 orang kepala daerah,  kepala dinas 26 orang, anggota DPR, DPRD dan DPD sebanyak 24 orang.[dem]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya