Berita

Bisnis

Ternyata Revolusi Logam Juga Dibutuhkan Indonesia

SENIN, 14 SEPTEMBER 2015 | 18:39 WIB | LAPORAN:

Rencana Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pindad (Persero) untuk memproduksi alat berat jenis Excava 200 tahun 2016 mendatang mendapatkan apresiasi. Sejauh ini sudah ada pemesanan 600 unit Excava 200 dari Kementerian PU dan Perumahan Rakyat serta Kementerian BUMN.

‎"Ini adalah permulaan yang baik bagi kedaulatan Republik dengan memegang prinsip Ekonomi yang berdikari," jelas Presiden Gerakan Pribumi Indonesia (Geprindo), Bastian P Simanjuntak kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (14/9).‎

Walau begitu, untuk menunjang industri manufaktur alat berat Pindad, pemerintah disarankan Bastian segera melakukan revolusi logam. Revolusi itu penting dilakukan agar‎ mineral logam di kelola oleh bangsa sendiri, dari bahan mentah hingga menjadi bahan jadi, dari batu atau bijih hingga menjadi logam.


‎"Kita punya BUMN raksasa, ada Antam untuk penambangan, ada Krakatau Steel untuk peleburan, ada Pindad untuk pembuatan alat berat. Mereka harus bisa bersinergi dengan baik untuk mengolah mineral logam kita dari bahan mentah hingga menjadi bahan jadi," terang dia.‎

"Perut bumi kita kaya akan mineral logam, seperti Besi, Nikel, Tembaga, Seng, Alumunium, Timah, Timah Hitam, Molybdenum, Mangan. Jadi untuk apa kita impor bahan baku logam? Silahkan tanya Pindad, apakah logam yang digunakan untuk membuat eksavator murni buatan Indonesia? Pasti jawabannya tidak," sambung Bastian.

‎Karenanya, dia lagi-lagi tekankan bahwa revolusi logam harus segera dilakukan ‎agar industri manufaktur alat berat kita bisa 100 persen berdikari.

‎"Revolusi logam tidak butuh investor asing, jika memang insinyur-insinyur kita belum mampu, kita bisa bayar kontraktor asing dengan sistem beli putus," tandasnya. [sam]‎

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya