Berita

ilustrasi/net

Bisnis

Paket Kebijakan Ekonomi Berpotensi Sudutkan Pasar Tradisional

JUMAT, 11 SEPTEMBER 2015 | 01:56 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Salah satu poin dari paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintah adalah mendorong daya saing nasional melalui deregulasi dan debirokrasi.

Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPI) menilai kebijakan ini berpotensi menyudutkan keberlangsungan pasar tradisional.

"Ada indikasi kebijakan ini ingin didompleng oleh oknum peritel modern guna mendorong deregulasi atas kebijakan yang menghampat ekspansi dagang mereka," ujar Wakil Sekjend DPP IKAPPI, Miftahudin, dalam keterangannya kepada redaksi, Kamis (10/9).


Kebijakan deregulasi dan debirokrasi akan menghilangkan duplikasi, memperkuat dan memangkas peraturan yang tidak relevan atau menghambat industri nasional. Menurut Miftahudin, para oknum ini juga mendorong agar terciptanya debirokrasi atas proses ekspansi bisnis mereka pdahal bila dicermat dalam mengamati perjalanan bisnis ritel modern dewasa ini justru mereka telah lama berdiri dengan mengangkangi banyak regulasi.

"Faktanya banyak sekali ritel modern bodong yang berdiri tanpa memiliki kelengkapan perizinan seperti IUTM, Izin Gangguan (Hinder Ordonnantie), IMB dan lain-lain," Miftahudin.

Dia mengatakan jumlah pertumbuhan ritel modern di Indonesia telah masuk pada angka yang mengkawatirkan. Data IKAPPI himpun jumlah ritel modern telah mencapai lebih dari 36.000 gerai di seluruh Indonesia, dimana 50 persen dari jumlah tersebut terindikasi bodong atau tidak lengkap secara perizinan serta melanggar zonasi.

"Kami tidak habis pikir dengan lonjakan angka pertumbuhan ritel modern di Indonesia. Data AC Nielsen menyebutkan pasar modern tumbuh sebesar 31,4 persen, sedangkan pasar tradisional pertumbuhannya minus, -8,1 persen. Dengan kebijakan ini sudah pasti pertumbuhan ritel modern akan semakin tak tertahan lagi," tukasnya.[dem]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya