Berita

net

Politik

Pencopotan Kabareskrim Terindikasi Kuat Intervensi Pemerintah

MINGGU, 06 SEPTEMBER 2015 | 16:17 WIB | LAPORAN:

Pencopotan Komjen Budi Waseso dari jabatan Kepala Bareskrim Polri mengindikasikan kuatnya intervensi dari lingkungan pemerintahan. Pihak tertentu gerah dengan gebrakan perwira bintang tiga itu yang tengah fokus menangani kasus-kasus dengan kerugian negara ratusan triliun.

"Dengan beberapa kasus dugaan korupsi yang ditangani langsung oleh Budi Waseso ada pihak-pihak yang merasa terancam, termasuk elit di lingkungan pemerintahan. Beberapa kasus yang sudah diungkap seperti dugaan korupsi kondensat, korupsi cetak sawah, penimbunan sapi, dan yang paling hangat adalah pengusutan kasus Pelindo II," ujar Koordinator Aliansi Masyarakat Peduli Penegakan Hukum (AMPPH) Yogyakarta Ali Zaziroh Hidayat kepada redaksi, Minggu (6/9).

Dia menjelaskan, di bawah komando Budi Waseso, Bareskrim Polri menunjukkan kekuatan sampai-sampai para koruptor yang selama ini bernaung di bawah kursi pemerintahan resah dan merasa terancam, takut kedoknya terbuka ke publik.


Sejauh ini, terdapat delapan kasus yang diungkap Budi Waseso seperti kesaksian palsu perkara Pilkada Kotawaringin Barat dengan tersangka Wakil Ketua KPK non aktif Bambang Widjojanto, pemalsuan dokumen dengan tersangka Ketua KPK non aktif Abraham Samad, korupsi pengadaan sistem payment gateway dengan tersangka mantan Wamenkumham Denny Indrayana, korupsi pengadaan uninterruptible power supply (UPS) di DKI Jakarta dengan tersangka Alex Usman dan Zaenal Soleman, kasus pencucian uang PT Trans Pasific Petrochemial Indotama (TPPI) dan BP Migas dengan tersangka Raden Priyono, Honggo Wendratomo dan Djoko Harsono, korupsi sawah fiktif kementerian BUMN di Ketapang dengan tersangka Upik Rosalina Wasrin, korupsi dan pencucian uang corporate social responsibility (CSR) gerakan menabung pohon di Pertamina Foundation dengan tersangka Nina Nurlina Pramono, serta dugaan korupsi pengadaan mobil crane di PT Pelindo II.

"Sangat disayangkan kiprah Budi Waseso harus berhenti karena dirinya secara tiba-tiba dicopot dengan tudingan membuat kegaduhan. LSM, aktivis anti korupsi dan pengamat ramai-ramai mengeroyok dan berujung pada pencopotan," beber Ali.

Untuk itu, AMPPH Yogyakarta meminta pemerintah tidak mengintervensi lembaga penegak hukum, dan seharusnya memberi dukungan dengan menghukum tegas koruptor tanpa pandang bulu.

"Usut kasus-kasus tindak pidana korupsi sampai ke akarnya. Jauhkan lembaga penegakan hukum dari muatan politis," kata Ali.

Pemerintah juga harus dapat memastikan bahwa delapan kasus yang dibongkar oleh Budi Waseso dilanjutkan pengusutannya.

"Jangan korbankan lembaga penegak hukum demi melindungi koruptor.
Seret koruptor-koruptor yang berlindung di balik pemerintahan dan kekuasaan," tegasnya. [wah]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya