Berita

fadli zon/net

Politik

Fadli Zon: Imam Shamsi Ali Telah Salah Paham

SABTU, 05 SEPTEMBER 2015 | 08:22 WIB | LAPORAN:

Wakil Ketua DPR, Fadli Zon mengatakan, Imam Shamsi Ali telah salah paham menanggapi pertemuan rombongan anggota DPR, termasuk Ketua DPR, Setya Novanto dengan calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump.

Karenanya, ia mengaku sudah menjelaskannya panjang lebar via WhatsApp kepada tokoh masyarakat Indonesia di AS itu.

Dalam penjelasannya, wakil ketua umum Partai Gerindra itu menegaskan bahwa pertemuan ketua DPR dengan Donald Trump tidak direncanakan.


"Kami memang ke sini dalam rangka IPU (International Parliamentary Union), semua rombongan. Ada dua orang anggota DPR pakai biaya sendiri yang bukan ikut rombongan IPU. Dari sini kami rencananya akan ketemu Speaker of the House dan kaukus Kongres untuk Indonesia," beber Fadli seperti tertulis pada WA-nya untuk Imam Shamsi Ali.

Di sela-sela acara IPU itulah, delegasi DPR bertemu Donald Trump yang lantas diajak ke kantornya.

"Trump menerima kami di lantai 26, disiapkan makanan dan minuman. Sambil ngobrol, makan-makan dan lalu foto-foto," ulasnya.

Fadli melanjutkan, setelah bertemu dalam jamuan makan dan foto bersama selama sekitar 30 menit, rombongan mereka diajak ikut serta dalam konferensi pers Trump yang menjelaskan salah satunya soal imigrasi. Di konferensi pers itulah Trump lantas memperkenalkan Setya Novanto sebagai ketua DPR.

"Sebagai bentuk sopan santun ya tentu kita lihat dan memang jalan keluar gedung pun tertutup penuh orang," imbuhnya.

"Jadi bukan kampanye Pak tapi konferensi pers," bantah Fadli.
 
Fadli menambahkan, dalam pertemuan informal tersebut Trump sempat menyampaikan dua proyeknya di Indonesia, yakni di Bogor, Jawa Barat dan Bali yang bekerja sama dengan perusahaan swasta nasional.

"Kami tentu senang dengan orang yang investasi di Indonesia dalam situasi sekarang," jelasnya.

Sebelumnya melalui laman facebooknya, Imam Shamsi Ali menulis kritik atas kehadiran Setyo Novanto dalam kampanye Trump. Hal ini mengingat posisi Setyo sebagai ketua DPR yang mewakili negara. Apalagi menurut dia, Trump dikenal rasis dan anti imigran, termasuk anti muslim.[wid]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya