Berita

Politik

Buntut Insiden OSO Marah, Sekjen DPR Diminta Tak Blokir Lift

RABU, 02 SEPTEMBER 2015 | 21:43 WIB | LAPORAN:

RMOL. Sekjen MPR melayangkan surat kepada Sekretaris DPR berkaitan dengan penggunaan lift dan karpet merah ketika menyambut tamu kehormatan.

Sekjen MPR meminta agar Sekjen DPR tidak memblok dan mengunci lift.

Dalam surat yang ditandatangani Sekjen MPR Eddy Siregar, disinggung perhelatan pimpinan DPR menerima Perdana Menteri Republik Demokratis Timor Leste pada tanggal 26 Agustus lalu, lift gedung Nusantara III yang digunakan secara khusus untuk pimpinan MPR, DPR dan DPD di blok dan dikunci sehingga pimpinan MPR tidak dapat memakai lift tersebut dan tertahan cukup lama untuk bisa memakai lift.


Yang dimaksud Eddy Siregar, pimpinan MPR tersebut adalah Osman Sapta Odang, Wakil Ketua MPR. Saat pimpinan DPR bertemu dengan PM Timor Leste, Rui Maria De Araujo, di lantai 3 gedung Nusantara, Osman Sapta Odang yang akrab disapa OSO tak bisa menggunakan lift menuju ruang kerjanya di lantai 9 di gedung yang sama.

Tokoh berpengaruh itu  terpaksa mengantre karena dua dari empat lift yang ada dimatikan atas perintah Paspampres. Dia pun berang dan meminta Petugas Pengamanan Dalam (Pamdal) DPR untuk menghidupkan lift. Pamdal mengatakan lift dimatikan atas perintah Pampamres. OSO makin kesal.

"Enak saja. Kita yang punya rumah kok main tutup-tutup saja. Buka. Telefon Andika (Komandan Paspampres). Cuma Timor Leste doang," kata OSO kala itu.

Tak hanya soal lift, MPR pun mempersoalkan karpet merah yang dibentangkan dari pintu masuk sampai ke alat metal detector. Pimpinan MPR juga keberatan atas keberadaan karpet tersebu‎t. Keberadaan karpet dinilai mengurangi kenyamanan. Lebih dari itu, juga menunjukkan adanya perlakuan yang sangat khusus dan terhormat untuk pimpinan ketiga lembaga yang berkantor di gedung itu.

Pimpinan MPR juga menilai keberadaan karpet itu justru mengurangi kewibawaan lembaga itu se‎bagai lembaga perwakilan rakyat.

Untuk itu pimpinan MPR meminta agar Sekjen DPR tidak  lagi memblokir lift untuk pimpinan dengan alasan apapun dan mencabut pemasangan karpet di Lobby Nusantara III, kecuali ada tamu setingkat Kepala Negara atau Kepala Pemerintahan.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya