Berita

Bisnis

Setelah Vietnam, Giliran Laos Bakal Punya PLTN

JUMAT, 28 AGUSTUS 2015 | 13:53 WIB | LAPORAN:

Laos dan Rosatom, BUMN nuklir asal Rusia, saat ini tengah membahas rencana pembangunan dua unit Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Dua unit PLTN yang akan dibangun itu merupakan jenis VVER dengan kapasitas 1000-1200 MW.

Hal tersebut dikatakan Menteri Energi dan Pertambangan Laos Sinava Souphanouvong baru-baru ini.

Souphanouvong menambahkan, pada 7 Oktober 2015, Laos akan merayakan hari kemerdekaannya yang ke-55, dan momentum ini bisa diambil untuk menandatangani kesepakatan (MoU) antara Laos dan Rosatom sebagai sebuah komitmen dalam pembangunan energi nuklir.


"Kerjasama ini akan menggunakan pendekatan Build-Operate-Transfer (BOT), dan ini adalah tawaran yang menarik," beber Souphanouvong seperti dikutip dari rilis tertulis Rosatam yang diterima redaksi, Jumat (28/8).

Apabila Laos benar-benar mewujudkan industri energi nuklir untuk pasokan listrik, maka negara ini akan menjadi yang kedua dalam industri nuklir setelah Vietnam di kawasan Asia Tenggara. Adapun di Indonesia, rencana pembangunan PLTN masih terus dikaji oleh pemerintah dan Badan Tenaga Atom Nasional (Batan).

Indonesia sebenarnya telah memiliki tiga reaktor nuklir daya eksperimental berkapasitas kecil di tiga tempat yakni Puspitek Serpong, Bandung, dan Yogyakarta. Batan juga telah menandatangani kerjasama dengan Nukem Technology, anak perusahaan Rosatom, untuk merancang desain reaktor eksperimental yang keempat. Rencananya, reaktor ini akan ditempatkan di Puspitek Serpong.

Disebutkan dalam rilis bahwa saat ini, Laos merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang unggul dalam pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Terletak di jantung kawasan Indo-China, Laos menjadi pengekspor listrik ke negara-negara tetangga seperti Vietnam, Thailand dan Kamboja.

Sebelumnya, Laos telah menandatangani perjanjian perihal ekspor pasokan listrik ke Vietnam sebesar 5 GW dan Thailand sebesar 10 GW. Pembangunan PLTN ini akan semakin memperkuat posisi Laos sebagai negara pengekspor listrik ke negara-negara tetangga.

Kapasitas pembangkit listrik di negara ini adalah 8 GW. Sejauh ini ada lebih dari 80 proyek pembangunan pembangkit tenaga listrik baru yang akan dioperasikan dan akan menambah kapasitas listrik di Laos sebesar 22 GW.[wid] 

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya