Berita

Hukum

Fahri Hamzah: DPR Sepakat Bubarkan KPK, Tinggal Tunggu Keberanian Jokowi

JUMAT, 21 AGUSTUS 2015 | 01:59 WIB | LAPORAN:

Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah mengatakan saat ini sudah ada kesepakatan di DPR bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus dibubarkan.

Banyak pihak termasuk mantan Presiden Megawati Soekarnoputri setuju KPK dibubarkan karena perannya sudah melenceng dari tujuan awal didirikan.

Saat ini menurut Fahri, tinggal menunggu sikap Presiden Jokowi berani atau tidak membubarkan KPK.


"Pidato Ibu Megawati pada Hari Konstitusi tentang KPK sudah jelas, kalau KPK harus dibubarkan.Makanya kalau Jokowi tidak terhentak dengan pidato tersebut, maka ada sesuatu yang salah.KPK sudah melenceng dari tujuan didirikannya dan sekarang kita tinggal menunggu sikap Presiden Jokowi saja. Jangan lagi pikirkan pencitraan, tapi pikirkan kepentingan besar bangsa ini," ujar Fahri dalam diskusi "Menimbang Eksistensi KPK" di Jakarta, Kamis (20/8).

Fahri membandingkan sikap KPK yang tidak berani menanggapi pernyataan Megawati tersebut dengan pernyataannya yang sempat dilontarkannya pada tahun 2011 lalu tentang pembubaran KPK.

"Dulu ketika saya usulkan mereka ngamuk-ngamuk, tapi ketika seorang ibu menegur, mereka pun santun," tambahnya.

Dia pun mengungkapkan bahwa para pendukung KPK seperti pahlawan kesiangan yang tidak pernah berjuang untuk menumbangkan rezim otoriter orde baru namun tiba-tiba muncul seperti orang suci dan tampil seperti pahlawan kesiangan.

Pimpinan KPK seharusnya sadar dan memperbaiki diri karena kalau tidakmaka kejadian dimana pimpinan KPK menjadi terpidana akan terus kembali terulang.

"Mereka harusnya sadar, Antasari kena, Samad kena, Ruki dulu pertama juga hampir kena sekarang masuk lagi.Hati-hati kualat pada bangsa ini.Negara ada presidennya, dunia ada Tuhannya, jangan selalu mentang-mentang. Kita sudah tumbangkan rezim otoriter, sekarang ketika bangsa mau bangkit, ada pahlawan kesiangan yang sok suci dan tampil sebagai pahlawan kesiangan," tegasnya.

KPK dimintanya untuk tidak mengajarkan soal moralitas pada bangsa ini karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang bermoral. KPK cukup memperbaiki cara kerjanya. Jika cara kerja KPK benar maka akan jadi energi, tapi kalau dzolim seperti yang mereka praktekkan selama ini dengan merekayasa alat bukti dan menyalahgunakan penyadapan maka tentunya akan ada balasannya.

"KPK tidak perlu ajarkan moralitas pada bangsa ini karena bangsa ini sudah bermoral. Coba saja lihat orang yang berpuasa, meski bisa minum dan makan sembunyi-sembunyi, tapi tidak mereka lakukan. Jadi jangan ajarkan bangsa ini mengenai moral," tandasnya.[dem]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya