Berita

fahri hamzah/net

Politik

Jokowi Jangan Lemah Lihat Dua Raksasa Berkelahi

RABU, 19 AGUSTUS 2015 | 12:35 WIB | LAPORAN:

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) meminta Presiden Joko Widodo menyelesaikan debat pendapat antara Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dengan Menko Kemaritiman Rizal Ramli.

Belakangan ini, media massa memberitakan keduanya saling berbeda pendapat soal proyek pembangkit listrik 35.000 megawatt.

"Kemudian jangan Pak Jokowi melihat seperti raksasa berkelahi dan dia seperti tidak berdaya dalam kepemimpinan ini," kata Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah di gedung DPR, Jakarta, Rabu (18/8).


Menurutnya, Presiden Jokowi bertanggung jawab dalam mengkoordinir tugas menteri, menko dan wakil presiden dengan yang lainnya.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini juga meminta Presiden Jokowi memperjelas pembagian tugas para pembantunya. Agar kegaduhan atau perbedaan pendapat tidak terlihat di depan publik. Hal itu, kata Fahri, dapat berdampak pada investasi di Indonesia.

"Jadi, tolong pembagian tugas ini dibicarakan, jangan tampak perbedaan di depan umum. Kalau berdebat sampai pukul meja tidak ada masalah itu, asal di dalam rapat kabinet tertutup," tegasnya.

Sebelumnya, perdebatan sengit terjadi antara Wapres Jusuf Kalla dengan Menko Kemaritiman Rizal Ramli mencuat ke publik, soal proyek pembangkit listrik 35.000 megawatt. Rizal beranggapan, proyek besar yang ditargetkan selesai pada 2019 itu sulit untuk dicapai.

"Target 35.000 megawatt plus sisa target zaman Pak SBY 7.000 megawatt, sehingga total 42.000 megawatt. Itu sulit dicapai dalam lima tahun," jelasnya usai serah terima jabatan di kantor BPPT beberapa waktu lalu.

Ekonom senior itu mengaku akan meminta Menteri ESDM Sudirman Said bersama Dewan Energi Nasional melakukan evaluasi ulang program yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi tersebut.

"Kalau mau paham, minta Pak Jusuf Kalla ketemu saya, kita diskusi di depan umum," tambah Rizal.

Tak mau kalah, Wapres Jusuf Kalla menuding Rizal Ramli asal berkomentar di media massa. Menurutnya, sebagai menteri baru di jajaran Kabinet Kerja, Rizal harus terlebih dahulu memahami program pemerintah secara keseluruhan.

"Tentu sebagai menteri harus mempelajari dahulu sebelum berkomentar," katanya Selasa kemarin (18/8). [ian]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya