Berita

net

Politik

KSP Sangat Dibutuhkan Jokowi

JUMAT, 14 AGUSTUS 2015 | 19:11 WIB | LAPORAN:

Kantor Staf Presiden (KSP)  dibentuk berdasarkan keinginan Presiden Jokowi. Tujuannya adalah untuk membantu presiden dalam melaksanakan program prioritas nasional.

‎Makanya untuk memperkuat kebera‎daan KSP, pemerintah mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) No 26 Tahun 2014 sebagai payung hukum.

‎"Dengan adanya payung hukum tersebut sangat tidak etis kalau terjadi perdebatan diantara para menteri yang menginginkan KSP dibubarkan ataupun menempatkannya dibawah kementerian. Keinginan ini tentunya bertentangan dengan keinginan awal presiden," tegas Ketua ‎Lingkar 98, Bernard Haloho kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (14/8).


‎Dia menegaskan sebagai pembantu presiden, menteri harus taat dan loyal kepada presiden. Oleh karena itu ujar Benard, polemik tentang eksistensi dan posisi KSP tersebut segera dihentikan.

‎Dia sendiri berpandangan KSP masih diperlukan apalagi persoalan bangsa semakin berat. Presiden Jokowi menurut Bernard sangat membutuhkan peran dan fungsi KSP yang efektif dalam mengendalikan program prioritas nasional dari pemerintahan Jokowi-JK.

‎"‎Melakukan komunikasi politik dan manajemen isu strategis yang langsung dilaporkan kepada presiden tentunya hanya dapat dilaksanakan oleh orang yang loyal kepada presiden, militan dan cekatan, pintar dan teruji. Kapasitas seperti ini layak dijadikan presiden untuk direkrut dalam KSP," ujar Bernard lagi.

‎Dia menegaskan lagi kalau KSP harus tetap ada.

‎"Jangan biarkan ‎presiden sendirian. Mengawal dan melaksanakan cita-cita presiden didalam mewujudkan Nawacita menjadi  tugas sejarah berikutnya kelompok relawan pendukung Jokowi setelah mengantar Bapak Jokowi menjadi Presiden RI. Menjadi Kepala KSP bagi aktivis militan pendukung presiden merupakan tanggungjawab yang harus dilaksanakan dan tugas mulia dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat," kata Bernard.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya