Berita

Politik

Pasti Ada "Udang" Di Balik Penentangan Rini Soemarno terhadap Gagasan Rizal Ramli

KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 | 21:34 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Menteri BUMN Rini Soemarno diperingatkan untuk tidak berlindung di balik "ketiak" Menko Perekonomian terkait pembelian pesawat oleh PT Garuda Indonesia Tbk.

Peringatan tersebut disampaikan Ketua Pendiri Indonesian Audit Watch (IAW), Junisab Akbar. Menurut dia, pembatalan rencana pembelian 30 pesawat oleh Garuda yang digagas Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli sudah tepat.

‎Serangan Rini terhadap Rizal, sebut Junisab, menunjukan Rini tak paham tata kelola pemerintahan.


‎‎"Logika berpikir Rini menunjukkan dia tidak paham tata kelola pemerintahan. Memang, Kementerian Keuangan bertindak selaku pemegang saham perusahaan milik negara dan Kementerian BUMN sebagai kuasa pemegang saham. Tapi Rizal Ramli kan menyampaikan idenya kepada Presiden Jokowi yang adalah pimpinan Menteri Keuangan," kata Junisab kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (13/8).

‎"K‎ok Rini berlindung dibalik ketiak Menko Perekonomian, seakan-akan bahwa hanya Menko Perekonomian saja yang didengarnya. Ada ‎makna terselubung dari pernyataan Rini saat dia menarik-narik Menko Perekonomian dalam menentang pendapat Rizal. Pasti ada udang dibalik batunya, pasti ada sesuatunya," sambung dia.‎

Seharusnya, kata dia, Rini menerima setiap masukan konstruktif agar pengelolaan negara dapat lebih baik.‎

"‎Masih bagus Rizal Ramli mau memberikan gagasannya untuk memperbaiki Garuda‎ kedepan. Rizal sudah tepat memberikan pendapatnya kepada Jokowi soal perlunya dibatalkan rencana pembelian pesawat tersebut," tukasnya.

‎Seperti diketahui, Rini Soemarno menyerang Rizal Ramli karena meminta p‎embatalan rencana pembelian 30 unit pesawat jenis airbus 350 oleh PT Garuda Indonesia Tbk.

Selain menggunakan utang 44,5 miliar atau Rp 266 triliun dari China Aviation Bank, seperti dikemukakan Rizal Ramli, pembelian pesawat tersebut bisa membuat bangkrut Garuda. Sebab, pesawat jenis airbus 350 yang dibeli hanya cocok untuk rute Jakarta-Eropa dan Jakarta-Amerika padahal rute ini sama sekali tidak menguntungkan.

‎Rizal kemudian menyarankan lebih baik Garuda membeli pesawat Airbus A320 dengan target menguasai bisnis penerbangan domestik dan regional Asia.‎

Menanggapi itu ‎ Rini malah sewot dan menyerang Rizal agar tidak mengurusi masalah tersebut. Menurut dia, masalah Garuda sebagai salah satu BUMN sepenuhnya urusan Menko Perekonomian, b‎ukan Menko Maritim.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya