Berita

Politik

Ketum Partai Rakyat: Kami Ada untuk Perbaiki Negara

RABU, 12 AGUSTUS 2015 | 19:15 WIB | LAPORAN:

. Partai politik peserta pemilu 2014 dinilai memiliki karakter yang kurang baik dan cenderung memiiki trend negatif di masyarakat, sehingga dibutuhkan partai politik yang memahami kebutuhan masyarakat saat ini.

"Untuk melakukan perubahan tidak ada pilihan lain, yakni dengan cara klasik dengan membuat partai politik yang akan bertarung dalam pemilu 2019 mendatang,” kata Ketua Umum Partai, Hendra usai melakukan Press Conferrence Pra Deklarasi Ormas Garda Indoneisa (GI) dan Partai Rakyat (PR) di Restoran Bandar Djakarta, Taman Impian Jaya Ancol, Pintu Masuk Timur, Jl. Pantai Sanur V, Jakarta Utara, Rabu (12/8).

Pria yang akrab disapa El Commandante, mengutip kajian Andreas Ufen yang menyebutkan partai di Indonesia sedang mengikuti trend negatif yang terjadi di Philipina. Setelah sama-sama lepas dari kungkungan rezim diktator, Philipina maupun Indonesia terjebak dalam liberalisasi politik superfisial yang gaduh, tetapi minim partisipasi.


Dalam buku Andreas Ufen, lanjut Hendra ada 7 tanda yang dialami oleh Indonesia dan Filiphina  yakni Pertama Munculnya partai yang dibentuk/ dimobilisasi hanya untuk memenangkan calon presiden, Kedua Kepemimpinan Otoriter dalam partai yang memicu Fraksionalisme, Ketiga Kental politik uang, Keempat partai Miskin program, Kelima Rendahnya ikatan konstituen politisi partai, Keenam Koalisi-koalisi yang sangat pragmatis dan Ketujuh Menguatnya Partai Kartel/ oligarki.

"Kami mengutip hasil penelitian itu untuk bangkit memperbaiki negara ini, tapi tidak berarti saya secara subjektif sewenang-wenang menilai kinerja teman-teman parlemen. Biar rakyat yang menilai, kesimpulan rakyat dan sikap partai rakyat bagaimana,” ujarnya. [sam]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya