Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyadari bawah saat ini publik sangat berharap perbaikan di sektor infrastruktur.
Karena itu, dari alokasi tahun anggaran 2015 sebesar Rp 118,5 triliun, Kementerial PUPR berupaya melakukan percepatan proses pelaksanaan program, penyerapan dana dan penyelesaian konstruksi di lapangan.
Hal tersebut disampaikan Menteri PUPR Basuki Hadimurjono saat jumpa pers di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, malam ini, (Rabu, 5/8).
"Kita optimis bisa menyerap 30 persen pada akhir Agustus 2015. Hingga hari ini, kemajuan realiasi keuangan telah mencapai 22,48 persen atau 26,6 triliun dan realisasi fisik mencapai 22,53 persen," kata Basuki.
Dari pencapaian realiasasi keuangan 22,49 persen di semeter I, pihaknya optimis bisa mencapai target sesuai skenario rencana penyerapan dana sebesar 30,21 persen pada akhir Agustus 2015 dan optimis mencapai target 93 persen pada akhir Desember 2015.
Untuk mencapai target tersebut, pihaknya telah melakukan berbagai terobosan. Antara lain percepatan proses pelelangan dan kontrak sebanyak 14.713 paket. Selain itu, juga melakukan penyedianaan dana untuk pengadaan lahar sebesar Rp 9,3 triliun untuk penyelsaikan jalan, bendungan dan prasaran infrastruktur lainnya.
Tak hanya itu, Kementerian PUPR juga melakukan terobosan penyelesaian regulasi di antaranya 10 peraturan program satu juta rumah, pembangunan jematan, kawasan hutan dan sumber daya air. Pihaknya juga menambah personil, memberlakukan waktu kerja 7 hari seminggu dengan dua waktu kerja dan menambah alat kerja.
[zul]