Berita

Bisnis

Tanggung Jawab Dwelling Time Lebih Baik Dibebankan ke Satu Kementerian

RABU, 05 AGUSTUS 2015 | 20:01 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Presiden Joko Widodo sudah memberi waktu berbulan-bulan kepada para menteri untuk membereskan carut marut bongkar muat (dwelling time)  di pelabuhan Tanjung Priok. Namun, anehnya tidak ditindaklanjuti.

"Kemana aja tuh menteri-menteri ekonominya, kok presidennya dibiarkan bekerja sendiri di kabinet," kata pengamat ekonomi Timbul Tampubolon  kepada wartawan di Jakarta, Rabu( 5/8).

Karena itu tak heran Presiden sampai marah. Bahkan meminta aparat Kepolisian mengecek secara detail apa yang terjadi.


"Saya mendukung upaya Presiden membenahi  dan membongkar kasus masa tunggu bongkar muat barang di pelabuhan. Sampai saat penyidik Polda Metro Jaya terus mengusut dugaan permainan suap menyuap atau praktik korupsinya," ungkap Ketua Komunitas Kasih Matraman Raya ini

Timbul menyarankan sistem perizinan keluar masuk barang dari dan ke Pelabuhan Tanjung Priok dipangkas sehingga tidak sampai melibatkan 11 kementerian.

Namun dia tidak sepakat dengan solusi satu atap. Menurutnya, lebih baik ditugaskan satu kementerian yang bertanggung jawab.

"Tidak perlu rame-rame, cukup satu kementerian saja. Kalau Kementerian Perdagangan atau kementerian apa, ya tetap kan saja tugas dan tanggung jawabnyamereka. Karena yang paling penting out putnya, pemasukan kas negara," ungkapnya.

Karena sistem  pelayanan satu atap bongkar muat seperti di pelabuhan Tanjung Priok justru melahirkan mafia di pelabuhan, terjadi kolaborasi dan masing-masing kementerian membawa visi masing-masing.

"Ini semakin menyusahkan, tenggang rasanya banyak kalau pelayanan satu atap, pada hal golnya penerimaan negara,”ucap Timbul. Dia mengakui biaya bongkar muat di pelabuhan memang mahal dan semakin lama biayanya pun ikut semakin mahal. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya