Berita

ilustrasi/net

MUKTAMAR NU KE-33

Andi Jamaro Diminta Tak Bikin Gaduh Muktamar NU di Jombang

RABU, 05 AGUSTUS 2015 | 07:03 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

. Tudingan Tim Sukses KH Solahuddin Wahid, Andi Jamaro Dulung, soal dugaan politik uang untuk memilih Rais Am adalah cara tak beradab dan menghina Kyai.

"Janganlah merusak muktamar ini dengn nafsu menghalalkan segala cara hanya karena ingin menang. Ini organisasi para kiai, para kiai tahu apa yang terbaik untuk organisasinya, jangan karena para kiai ingin metode Ahwa lalu dituding  politik uang," kata Sekretaris PWNU NTB, KH Lalu Winengan, dalam keterangan Selasa malam (4/8).

Lalu mengingatkan Andi Jamaro untuk bisa menjaga marwah dan muruah organisasi NU, serta menjunjung tinggi ahlaqul karimah. Bila pun ada masalah, lebih baij dibicarakan di dalam, dan tak mengumbar ke media, yang akhirnya orang lain tahu dan menertawakan NU.


"Itu prilaku yang merusak NU kalau ada yang mentalnya begitu. Kalau cinta NU, kalau ada masalah di NU justru di tutupi bukan diumbar ke mana-mana," terang dia.

Terkait tudingan Andi Jamaro yang mengatakan bahwa persoalan yang ada di muktamar Jombang yang ke 33 ini karena di belakang Panitia ada parpol tertentu juga ditolak oleh peserta utusan NTB ini. Menurutnya, Andi Jamaro sebagai politisi PPP tidak layak menuding dan menyalahkan parpol lain kalau tidak mampu menggalang dukungan kepada calon yang diusungnya.

"Janganlah menuding-nuding orang lain di belakang kisruh muktamar. Kalau yang bersangkutan tidak memperkeruh situasi dengan bicara ke media, juga tidak akan ada masalah," ungkapnya.

Lalu menambahkan, Andi adalah salah satu mantan Ketua PBNU pada zaman Kh. Hasyim Muzadi di periode kedua. Andi Jamaro juga adalah politisi PPP yang berpihak pada Djan Faridz, serta sempat mau menjadi calon ketua umum PBNU namun tak mendapakan dukungan. [ysa]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya