Berita

Rencana Menaikkan Cukai Rokok Harus Dipertimbangkan Ulang

SELASA, 04 AGUSTUS 2015 | 19:34 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

. Rencana pemerintah menaikkan cukai rokok harus benar-benar dipertimbangkan secara matang. Sebab bila salah dalam mengambil kebijakan ini justru bisa berimbas pada melesetnya target pemasukan negara. Lebih-lebih saat ini, rokok berkontribusi pada 95 persen pendapatan negara dari cukai. 

‎‎"Cukai itu kita miris, karena 95 persen pendapatan cukai itu dari industri hasil tembakau. Di luarnya cuma lima persen. Tak masuk akal sebenarnya. Masa satu negara besar, cukainya tergantung dari perokok? Bagaimana sumber lain? Ini yang harus dibuka," kata peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Enny Sri Hartati, usai diskusi di DPR, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta (Selasa, 4/8). ‎

‎Enny mengakui bahwa rokok memang berkaitan erat dengan isu kesehatan, dan menaikkan cukai pun merupakan salah satu cara untuk  membatasi konsumsi dan produksi rokok.‎ Namun demikian, ketika keputusan pemerintah menaikkan cukai tak disertai infrastruktur jelas dan hanya menaikkan tarifnya saja tanpa memertimbangkan variabel lain, maka yang terjadi adalah turunnya pendapatan cukai negara turun. 

‎Menurutnya, bisa-bisa keputusan pemerintah menaikkan cukai rokok justru memicu tumbuhnya industri rokok ilegal dan mematikan pabrik-pabrik rokok resmi. Apalagi ‎konsumsi rokok itu bersifat elastis, artinya orang rela tak makan asal bisa merokok. ‎

‎"Pemerintah harus menelurkan kebijakan yang menjadi solusi bagi semua pihak. Yakni target perlindungan konsumsi rokok tercapai, tapi penerimaan negara juga naik dankesempatan kerja tetap terjaga," ujarnya.‎

‎Karenanya ia menyarankan pemerintah menggenjot pendapatan cukai meningkat tidak hanya dari rokok. Misalnya, pada komoditas mewah. Seperti otomotif, tas mahal yang harganya ratusan juta, atau berlian. Komoditas lain yang dibisa dikenai cukai tinggi adalah minuman beralkohol dan minuman bersoda. 

‎"Cukai itu kan perlindungan. Minuman itu (beralkohol/bersoda) juga buruk bagi kesehatan juga. Sama seperti rokok, minuman alkohol dan bersoda itu bisa mengganggu kesehatan. Semua itu bisa menjadi objek ekstensifikasi cukai,” ucapnya. 

‎Sebelumnya anggota Komisi XI DPR, M Misbakhun menolak rencana pemerintah menaikkan cukai rokok. Menurutnya, kesalahan kebijakan menaikkan cukai rokok bisa membunuh industri rokok yang menjadi penghidupan bagi ribuan warga. 

‎Misbakhun menuturkan, sejumlah pabrik rokok di Jawa Timur saja sudah memangkas ribuan pegawainya melalui PHK pada 2014 silam. 

‎"Kita butuh penerimaan negara dari cukai, tapi ada aspek ekonomi yang lebih penting dari sekadar menaikkan pemerimaan negara dari cukai rokok," katanya.‎ [ysa]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya