Berita

Golkarnya Ical Desak Bareskrim Jerat Orangnya Agung dan Menkumham

JUMAT, 24 JULI 2015 | 18:07 WIB | LAPORAN:

. Partai‎ Golkar kubu Munas Bali mendesak Bareskrim Polri untuk segera menindaklanjuti laporan dugaan pidana pemalsuan mandat di Munas Ancol yang telah dilaporkan Maret lalu.

Bendahara Partai Golkar Kubu Munas Bali, Bambang Soesatyo mengatakan, pasca putusan PN, belum satupun pihak-pihak yang menyelenggarakan munas abal-abal itu ditindaklanjuti untuk dijadikan tersangka.

"Pasca Putusan PN Jakarta utara hari ini sudah jelas bahwa penyelenggaraan Munas Ancol itu abal-abal. Tapi sayangnya pihak Polri tidak juga melangkah maju untuk menjadikan pihak-pihak yang menyelenggarakan Munas tersebut sebagai tersangka sesuai dengan laporan polisi yang telah kami lakukan beberapa waktu lalu,” ujar Bambang yang akrab disapa Bamsoet ini.

Menurutnya, kalau Bareskrim Polri tegas, sudah seharusnya penyelenggara Munas Ancol yang menjadikan Agung Laksono sebagai ketua umum maupun Menkumham, Yasonna H Laoly dijadikan tersangka karena sudah melakukan perbuatan melawan hukum.

"Dua hakim KY langsung dijadikan dan ditetapkan tersangka oleh pihak Bareskrim Mabes Polri, kenapa orang-orang yang terlibat dalam penyelenggarana munas abal-abal tidak dijadikan tersangka juga? Kasus Sarpin hanya berdasarkan pengaduan saja, ditindaklanjuti, sementara kasus kami sudah ada bukti, saksi bahkan pengakuan para tersangka pemalsuan tidak juga ditindaklanjuti. Selain itu putusan PN Utara kan sekaligus menegaskan posisi kami yang benar, harusnya ini makin menguatkan Bareskrim untuk menindaklanjutinya,” tambah anggota Komisi III DPR RI ini.

Dia tekankan, Bareskrim harus membuktikan bahwa mereka memang tidak pandang bulu dalam menegakan hukum dan akan selalu menindaklanjuti laporan yang diajukan warga Negara.

"Budi Waseso kan mengatakan dia tidak takut kalau memang harus menegakkan hukum. Makanya saya mau mengingatkan, tidak usah takut, meski yang harus ditetapkan jadi tersangka itu Menkumham sekalipun. Kami lebih dulu memberikan laporan dari Sarpin, tapi tidak juga ditindaklanjuti," kata dia lagi. [sam]

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya