Berita

alutsista/net

Pertahanan

Peningkatan Alutsista Jawaban Situasi Global

SENIN, 20 JULI 2015 | 15:32 WIB | LAPORAN:

Rencana kenaikan anggaran alutsista (alat utama sistem pertahanan) merupakan upaya pemerintah yang harus mendapat dukungan rakyat Indonesia. Ini lantaran alutsista menjadi kebutuhan utama dalam sektor pertahanan saat ini. Terlebih jika belajar dari tragedi jatuhnya pesawat Hercules di Medan.

Keputusan yang diambil oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu dalam program penguatan alutsista, dengan 60 persen anggaran serapan yang ada di Kemenhan adalah sikap strategis melihat penguatan NKRI. Khususnya, dalam pengembangan alutsista.

"Peningkatkan alutsista merupakan situasi untuk menjawab situasi global yang tidak stabil," ungkap Direktur Studi Demokrasi Rakyat (SDR ) Hari Purwanto saat berbincang dengan wartawan, Senin (20/7).


Pernyataan Hari ini senada dengan argumen rencana strategis Kemenhan Ryamizard Ryacudu bahwa peningkatan alutsista merupakan jawaban situasi global yang tidak stabil, khususnya di kawasan Eropa dan Asia.

Diketahui The Militer Balance 2015 (TMB 2015), baru saja diterbitkan oleh The International Institute for Strategic Studies (IISS), lembaga riset terkenal yang berkantor di Amerika Serikat, dengan beberapa cabang antara lain di Singapura. IISS setiap tahun mempublikasikan serial The Miltary Balance yang mengulas perkembangan kapabilitas militer dan ekonomi pertahanan dari 171 negara.

Secara keseluruhan, belanja pertahanan global pada tahun 2014 naik sebesar 1,7 persen setelah tiga tahun mengalami penurunan. Namun, kecenderungan ini mungkin berkurang pada tahun 2015 ini, mengingat penurunan harga minyak, stagnasi ekonomi Rusia dan melambatnya pertumbuhan global. Sebaliknya, negara-negara berkembang terus meningkatkan belanja pertahanannya. Pada tahun 2014 kenaikannya melebihi penurunan kenaikan anggaran pertahanan negara-negara Barat.

Fakta lain, adalah bahwa Amerika Serikat tetap menjadi pembelanja pertahanan terbesar di dunia, paling tinggi dari semua negara di dunia, walaupun Presiden Obama terus berusaha mengurangi anggaran pertahanannya. [ian]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya